NOVA.id - Penggunaan teknologi berbasis aplikasi mulai banyak digunakan oleh pasien diabetes.
Maka dari itu penting untuk diteliti bagaimana efektivitas penggunaan aplikasi berbasis teknologi untuk perawatan pasien diabetes.
Oleh sebab itu, aplikasi Teman Diabetes mendukung penelitian ilmiah mengenai manfaat penggunaan teknologi bagi pasien diabetes.
Baca Juga: Tips Manajemen Diabetes Selama Pandemi Covid-19 dari Ahlinya
"Salah satu misi kami di Teman Diabetes adalah menunjang pengelolaan diabetes mandiri diabetesi dengan memberikan platform bagi penyandang diabetes untuk merekam data mereka dan menghubungkan diabetesi dengan tenaga medis ahli diabetes untuk mendapatkan arahan medis sesuai dengan kebutuhan individu para penyandang diabetes. Penelitian ini memberikan data ilmiah yang mendukung misi kami tersebut," tutur COO PT Global Urban Esensial (GUE), Tiffany Robyn di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Robyn berharap, hasil penelitian ilmiah ini membuat para dokter dan juga tenaga medis lainnya merekomendasikan penggunaan aplikasi Teman Diabetes kepada pasien diabetes.
Selain itu dirinya juga berharap semakin banyak pasien diabetes yang mempercayakan Pengelolaan Gula Darah Mandiri (PGDM) dengan aplikasi Teman Diabetes yang memiliki fitur antara lain yakni Edukasi Dasar, Rekaman dan Telekonsultasi.
Baca Juga: Cara Sajikan Oatmeal untuk Penderita Diabetes, Jangan Sembarangan!
Penelitian ilmiah pertama mengenai pemanfaatan aplikasi bagi diabetesi dilakukan oleh Teman Diabetes dan Magister Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (MFK UGM) pada Januari hingga Mei 2020.
Penelitian tersebut bertujuan untuk menilai efektivitas penggunaan aplikasi Teman Diabetes dalam menaikkan pengetahuan diabetes, aktivitas perawatan diri dan perbaikan nilai klinis perawat penyandang diabetes tipe 2.
Tim peneliti riset ini adalah Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt selaku peneliti utama, Apt. Nidaul Hasanah, M. Clin, Pharm, dan Apt. Perdani Adnin Maisyah, M. Clin, Pharm.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Gejala Penyakit Gula Darah Ini, Kulit Kering Ternyata Pertanda Diabetes!
Riset tersebut menggunakan desain quasi-experimental dengan membandingkan perubahan pada grup intervensi dan grup kontrol.
Pada grup intervensi adalah kelompok sampel yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes, sedangkan kelompok lainnya tidak. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebanyak 124 penyandang diabetes tipe 2 menjadi sampel penelitian ini.
Terdapat 80 persen sampel berusia 50-65 tahun dan 20% berusia 30-49 tahun.
Baca Juga: Digugat Cerai saat Jalani Hukuman Penjara, Zumi Zola Dikabarkan Idap Diabetes sampai Sulit Melihat
Pasien pria dalam penelitian ini sebanyak 46% dan 54% lainnya adalah perempuan.
Mereka yang telah dibagi dua kelompok dalam penelitian ini diminta menjalani pemeriksaan HbA1c atau hemoglobin terglikosilasi.
Selain itu dilakukan pula pemeriksaan glukosa plasma puasa sebelum dan sesudah 3 bulan masa intervensi. Pemeriksaan tersebut menggunakan sampel darah kapiler.
Berdasarkan nilai klinis setelah 3 bulan, terdapat penurunan nilai rata-rata HbA1c pada grup yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes lebih signifikan dibandingkan dengan grup yang tidak menggunakan aplikasi Teman Diabetes.
Baca Juga: Perlu Konsultasi Dokter untuk Kontrol Diabetes di Tengah Pandemi? Perhatikan Tips Ini Dulu!
Begitu pula dengan nilai rata-rata gula darah puasa pada pasien di grup yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes menurun hingga 71,4 mg/dl sedangkan rata-rata gula darah puasa grup yang tidak menggunakan aplikasi Teman Diabetes meningkat hingga 72,4 mg/dl.
Berikut hasil nilai klinis tersebut selengkapnya:
- Penurunan nilai rata-rata HbA1c pada grup pengguna aplikasi Teman Diabetes (-0.7 ± 0.9%, p-value < 0.001) lebih banyak secara signifikan daripada penurunan nilai rata-rata HbA1c pada grup yang tidak menggunakan aplikasi Teman Diabetes (-0.1 ± 1.1%, p-value 0.17)
- Nilai rata-rata gula darah puasa mengalami kenaikan pada grup yang tidak menggunakan aplikasi Teman Diabetes (+7.6 ± 72.4 mg/dl, p-value 0.78) dan mengalami penurunan pada grup yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes (-25 ± 71.4 mg/dl, p-value < 0.001)
- Penurunan nilai HbA1c dan gula darah puasa yang lebih banyak pada grup yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes menandakan bahwa penggunaan aplikasi Teman Diabetes mempunyai potensi dalam memperbaiki hasil klinis pengguna.
Selanjutnya pada skoring peningkatan pengetahuan diabetes selama 2 bulan, grup yang menggunakan aplikasi Teman Diabetes lebih tinggi dibandingkan grup yang tidak menggunakan aplikasi tersebut.
Adapun komponen pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan umum, pengetahuan mengenai gaya hidup dan kepatuhan pengobatan, serta pengelolaan nilai glikemik.
“Penelitian menemukan bahwa penggunaan aplikasi Teman Diabetes selama 2 bulan menaikkan tingkat pengetahuan diabetes pengguna,” ungkap Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.
Baca Juga: Sering Alami Keputihan Bisa Jadi Pertanda Diabetes, Begini Penjelasan Dokter
Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa penggunaan aplikasi Teman Diabetes merupakan platform yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan terkait diabetes dan perawatannya.
"Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan aplikasi Teman Diabetes untuk membantu perawatan diabetes mandiri dapat memberikan efek perbaikan nilai klinis yang ditandai dengan penurunan angka HbA1c," kata Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)