Memahami 3T, Langkah Penyebaran Covid-19 Selain Protokol 3M

By Nana Triana, Senin, 16 November 2020 | 19:26 WIB
Penasehat Menkomarinvest untuk peningkatan testing dan tracing, Monica Nirmala bersama Managing Director, IPSOS Indonesia Soeprapto Tan, menjadi pembicara dalam Dialog Produktif bertema Optimisme Masyarakat Terhadap 3T (Tracing, Testing, Treatment) di Jakarta, Kamis, 12 November 2020. (Dok. Covid-19.go.id)

Baca Juga: Bantu Edukasi dan Donasi di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Cara Mudah Ini yuk!

Sebaliknya, jika orang tersebut menunjukkan gejala, maka para petugas kesehatan akan memberikan perawatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk pemerintah.

Hingga saat ini, Monica mencatat ada tiga indikator yang menjadi standarisasi pemeriksaan COVID-19 yakni, jumlah spesimen, kecepatan hasil pemeriksaan, dan rasio positif.

“Di Indonesia angka testing rata-rata mencapai 24.000-34.000 orang per hari,” jelas Monica.

Laboratorium yang dimiliki Indonesia sangat memadai untuk melakukan pemeriksaan sesuai standar WHO. Kapasitas tes di laboratorium hampir 80.000. Kendalanya justru pada individu, ketika seseorang menunjukkan gejala COVID-19, kontak eratnya takut untuk memeriksakan diri (testing).

Baca Juga: Tips Menjalankan Isolasi Mandiri di Rumah dengan Ruang Terbatas

“Setiap orang harus mengambil peranan untuk memutus rantai dengan berpartisipasi kooperatif menerapkan 3M dan 3T,” ujar Monica.

Menurutnya, ada beberapa strategi bisa dilaksanakan pemerintah untuk memperkuat upaya perubahan perilaku di masyarakat. Untuk 3T, lakukan deteksi awal penyebaran Covid-19 dengan testing dan tracing yang tepat sasaran.

Pemerintah harus memperkuat manajemen perawatan pada pasien Covid-19. Jadi, walaupun vaksin Covid-19 nantinya sudah ditemukan dan bisa didistribusikan, perilaku 3M dan 3T harus tetap dijalankan.

 “Kalau misalkan mendapatkan vaksin Mei atau Juni (2021), kebiasan terhadap 3M dan 3T harus tetap kita jalankan sampai pemerintah benar-benar memberikan informasi bahwa COVID-19 sudah tidak ada,” kata Soeprapto.

Baca Juga: Jangan Panik, Jika Anak Positif Covid-19 Segera Lakukan Penanganan Ini!

Monica pun menambahkan. “Jadi dengan 3M dan 3T sama pentingnya dan satu kesatuan, kita berupaya memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan kita melindungi diri dan melindungi sesame,” tambah Monica.

Saat ini 3M masih satu-satunya cara cara pencegahan paling ampuh. Jadi kita harus konsisten dan jangan lengah untuk melakukan 3M.

Bersamaan dengan itu kita semua serta masyarakat harus mendukung pelaksanaan 3T, terutama dalam hal testing. Karena apabila masyarakat tidak mau melakukan testing, maka tracing tidak akan terjadi.

Jadi ingat ya! Selain 3M Sahabat NOVA juga harus menerapkan 3T guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.