NOVA.id – Pandemi covid-19 yang hingga kini masih berlangsung membawa banyak perubahan dan dampak besar dalam hidup kita.
Kita sendiri dianjurkan untuk melakukan 3M dan #ingatpesanibu untuk memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
Sementara, perubahan akibat pandemi covid-19 juga terjadi pada layanan kesehatan kanker, termasuk kanker kepala dan leher.
Baca Juga: 6 Kali Kemoterapi, Feby Febiola Dinyatakan Sembuh dari Kanker Ovarium
Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang tepat dan relevan tentang rekomendasi dan alur perawatan pada pasien kanker kepala dan leher.
Berdasarkan data Globocan 2018, angka kejadian kanker kepala dan leher di Indonesia masuk urutan kelima besar kanker terbanyak pada laki-laki.
Meskipun demikian, kanker kepala leher bisa terjadi pada perempuan maupun laki-laki dengan rasio kasus kanker kepala dan leher antara laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1.
Baca Juga: Vaksin Bukanlah Obat Covid-19, Begini Penjelasannya Ilmiahnya
Pada tahun 2020, angka kasus baru kanker kepala dan leher meningkat sebesar 883.000, sedangkan tahun 2010 ada 634.000 kasus, seperti yang dijelaskan dalam keterangan tertulis dari Merck bersama Cancer Information & Support Center (CISC) dan Pelayanan Kanker Terpadu (PKAT) RSCM.
Kanker kepala dan leher merupakan hal yang sulit bagi pasien.
Kanker ini dapat terlihat jelas di tubuh pasien dan sangat mempengaruhi kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, berbicara yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan sosialnya.
Baca Juga: Buat Informasi, Begini Tahapan Uji Klinik yang Dilalui Vaksin Covid-19
Pengobatan kanker kepada dan leher tergantung dari stadium, posisi dari kanker dan juga kondisi pasien secara keseluruhan.
Dokter pada umumnya merekomendasikan beberapa jenis pengobatan seperti operasi, radioterapi, kemoterapi dan terapi target.
Pasien kanker memiliki tingkat risiko paparan covid-19 lebih tinggi sebesar 3,5 kali lipat dibandingkan dengan pasien yang bukan kanker.
Hal ini juga terjadi pada pasien kanker kepala dan leher yang mempunyai risiko tinggi terhadap infeksi covid-19, mengingat keadaan sistem imunitas mereka.
Untuk itu, diperlukan pedoman yang tepat dalam pemberian pengobatan kanker kepala dan leher yang aman bagipara pasien kanker ini.
Prof. Dr. dr. Soehartati Argadikoesoema Gondhowiardjo, SpRad(K), OnkRad selaku Koordinator Pengembangan Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) RSCM menjelaskan, “Terdapat sejumlah alasan yang menyebabkan pasien kanker rentan terhadap virus covid-19, salah satunya adalah masalah imunitas.”
Kekebalan tubuh yang rendah menjadikan pasien kanker pada saat menjalankan pengobatan rentan terinfeksi virus.
Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang agar Tidak Boros Saat Belanja Online Selama Pandemi
Oleh karena itu, sangat penting pasien kanker untuk mencoba meminimalkan paparan terhadap virus dan disarankan untuk menerapkan praktik hygiene yang baik seperti rutin membersihkan tangan, menggunakan desinfektan untuk peralatan yang digunakan, hindari kontak langsung dan jaga jarak.
“Sesuai anjuran pemerintah, para ahli medis juga perlu mengupayakan pedoman pelayanan dan metode pengobatan yang optimal pada pasien kanker khususnya kanker kepala dan leher yang banyak didominasi oleh penderita stadium lanjut dan memastikan pengobatan tersebut sesuai dengan protokol pencegahan infeksi covid-19,” tambah Prof. Tati.
Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B-Onk, M.Epid, MARS yang turut hadir sebagai narasumber mengatakan, “Pada masa normal baru ini, pasien kanker kepala dan leher penting untuk menyadari bahwa mungkin akan ada perubahan pada cara mereka dirawat.”
Untuk itu diharapkan pasien selalu aktif mengkomunikasikan keluhan yang muncul pada dokternya sehingga perkembangan penyakitnya dapat terpantau.
Pasien dapat berkonsultasi secara langsung maupun virtual apabila berada pada kondisi yang krusial dan sesuai anjuran dokter.
Adanya komunikasi antara ahli medis dan pasien akan menghasilkan langkah yang tanggap apabila pasien kanker positif terinfeksi covid-19, seperti pertimbangan ulang terkait pengobatan kanker dan perawatan intensif covid-19 sehingga menghindari komplikasi lebih jauh.
Aryanthi Baramuli Putri selaku Ketua Umum CISC juga menyampaikan, “Dukungan yang positif dari keluarga dan sahabat serta organisasi pasien kanker kepada pasien dapat membantu mereka tetap semangat dan positif selama masa pengobatan ataupun pemulihan.”
Baca Juga: Lawan Covid-19, Ini Alat Kesehatan dan Obat yang Harus Tersedia di Rumah
Evie Yulin selaku Presiden Direktur PT Merck, Tbk menjelaskan, “Merck memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang besar untuk bisa berkontribusi dalam memberikan edukasi yang berkesinambungan kepada masyarakat tentang segala hal yang berhubungan dengan kesehatan, tidak terkecuali untuk kesehatan pasien kanker kepala dan leher.”
“Untuk itu, dalam rangka memperingati hari kanker kepala dan leher sedunia, sebagai bentuk dukungan kami terhadap upaya pencegahan penyakit dan pengobatan pasien, kami merasa senang dan bangga karena dapat bermitra dengan CISC dan PKaT dalam meningkatkan kesadaran akan pengobatan pasien kanker kepala dan leher di masa normal baru ini. Kami percaya bahwa kita semua mempunyai tujuan akhir yang sama yaitu memberikan yang terbaik untuk pasien dengan membantu meningkatkan kualitas hidup pasien di tengah situasi saat ini,” pungkasnya.
Nah Sahabat NOVA, terus terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, apalagi bila kita harus beraktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Prof Wiku: Pengujian Vaksin Covid-19 Bertahap, Mengutamakan Keamanan dan Efektivitas
Jangan sampai kita abai, karena bisa membahayakan keluarga kita di rumah.
Jadi, #IngatPesanIbu dan terapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun, ya!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)