Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Panjang Tinggi, Lakukan 3 Hal Ini Saat Rencanakan Liburan

By Nana Triana, Minggu, 13 Desember 2020 | 13:46 WIB
Ilustrasi perencanaan liburan. (Shutterstock)

NOVA.id - Meski pemerintah telah mengkaji ulang cuti bersama akhir tahun, tidak sedikit keluarga yang tetap berencana untuk berlibur panjang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional berharap tidak terjadi lonjakan kasus baru. Sebab, menilik pada pengalaman sebelumnya, peningkatan kasus terkonfirmasi positif selalu terjadi pada dua pekan setelah libur

"Setiap periode libur panjang berlangsung, panen kasus pasti akan terjadi pada 10 - 14 hari setelahnya," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito seperti dikutip dari laman Covid19.go.id

Wiku, pada kesempatan tersebut, memaparkan evaluasi pemerintah terhadap libur panjang sebelumnya. 

Tahun ini terdapat 3 periode libur panjang, yaitu libur Idul Fitri tanggal 22 - 25 Mei 2020, HUT RI pada 17, 20 - 23 Agustus 2020, dan libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020. 

Pada libur panjang Idul Fitri berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 69 persen sampai dengan 93 persen pada tanggal 28 Juni 2020.

Baca Juga: Kunci ala Dian Sastro agar Efektif Bagi Waktu Kerja dari Rumah: Harus Disiplin

Lalu, libur panjang periode HUT RI, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 58 persen sampai dengan 118 persen pada pekan pertama sampai dengan ketiga di September 2020.

Sementara itu, pada libur panjang akhir Oktober dan awal November, berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 17 persen sampai 22 persen pada periode 8 - 22 November 2020. 

Oleh sebab itu, Sahabat Nova sebaiknya mengantisipasi risiko penularan secara mandiri dengan bijak saat merecanakan liburan. Ada tiga langkah yang dapat dilakukan Sahabat Nova. 

Pertama, cek destinasi yang akan dikunjungi. Saat ini, beberapa wilayah di Indonesia tengah berstatus zona merah. Artinya, tingkat penularan Covid-19 di wilayah tersebut tinggi.  

Kedua, jika memang berencana untuk liburan di luar rumah, pilih jenis liburan yang tidak memerlukan kontak dengan banyak orang. Misalnya saja, staycation di hotel yang sudah menerapkan prinsip cleanliness, health, safety, and environment (CHSE). 

Baca Juga: Berapa Hari Setelah Terinfeksi Pasien Covid-19 Bisa Menularkan Virus Pada Orang Lain?

Sahabat Nova juga diimbau untuk menjaga kedisiplinan mengenakan masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, serta mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer

Ketiga, perpendek waktu liburan di luar rumah. Sebisa mungkin lebih sering berada di rumah dengan menghabiskan lebih banyak hari libur dengan liburan virtual. Saat ini virtual tour ke tempat-tempat wisata dengan memanfaatkan platform digital banyak dilakukan untuk mengisi waktu libur di rumah. 

Profesor Wiku menyampaikan, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah tidak hanya menghindarkan Sahabat Nova dan keluarga dari risiko penularan, tetapi juga membantu penurunan kurva persebaran virus. 

Ia mengatakan, hasil temuan dari peneliti asal Florida International University, Hakan Yilmazkuday (2020), jika masyarakat mengurangi kunjungan ke area publik sebesar 1 persen, sudah dapat mengurangi puluhan kasus positif dan kematian Covid-19 per minggu. 

Baca Juga: Rapid Test, Tes Swab, dan Serologi, Mana yang Lebih Akurat?

"Temuan ini harusnya dapat memotivasi kita semua untuk mengambil pilihan bijak, yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian," ungkap Wiku.

Untuk itu, Sahabat Nova, tetaplah bijak memilih destinasi dan jenis liburan untuk mengisi akhir tahun nanti.