NOVA.id - Memang betul, pola makan yang tidak teratur bisa membuat kita jadinya obesitas.
Nah, kalau sudah obesitas kita pasti rentan nih, terkena beragam penyakit lainnya.
Oleh sebab itu, sebagai rangkaian kampanye Get Moving With Good Nutrition (GMGN) Perusahaan nutrisi global.
Baca Juga: Fakta Menyebutkan Berat Badan Turun Justru Bikin Putus Hubungan Cinta
Herbalife Nutrition kembali menyelenggarakan eWellness Tour 2020 dengan menghadirkan Chairman of Herbalife Nutrition Institute, Dr. David Heber.
Kehadiran Dr. Heber merupakan tindak lanjut dari hasil survei sebelumnya yang menyatakan bahwa 75 persen masyarakat di Asia Pasifik mempercayai praktisi kesehatan dalam mendapatkan informasi seputar nutrisi dan kesehatan dibandingkan dengan sumber lain seperti media sosial, internet dll.
Corporate Communications Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Intan Pratiwi Darmawanti menyatakan apresiasinya kepada praktisi kesehatan yang selama ini telah menjadi salah satu sumber terpercaya masyarakat dalam mendapatkan informasi seputar nutrisi dan kesehatan.
Baca Juga: Tak Lagi Makan Nasi, Berat Badan Olla Ramlan Turun hingga 11 Kilogram
Hal ini perlu diperkuat dan terus dijaga agar masyarakat memiliki pengetahuan nutrisi yang tepat dan bermanfaat dalam menjaga kesehatan.
Sebagai perusahaan nutrisi, pihaknya juga berkomitmen untuk bersama dengan praktisi kesehatan di tanah air untuk menjadi sumber referensi masyarakat dalam mendapatkan informasi seputar nutrisi dan kesehatan.
Merujuk pada hasil survei Herbalife Nutrition Myths Survey 2020, 90 persen dari responden praktisi kesehatan di Indonesia menyatakan kepercayaan dirinya atas pengetahuan terkait nutrisi yang mereka miliki.
Baca Juga: Diet ala Tya Ariestya, Turun 22 Kilogram Tanpa Olahraga Berat
Dan seluruh praktisi kesehatan (100 persen) menyadari pentingnya memberikan advis dan informasi seputar nutrisi.
Dan juga kesehatan kepada masyarakat, agar masyarakat memiliki pengetahuan yang berlandaskan ilmu pengetahuan dalam menjaga kesehatan.
Survei ini juga menunjukkan bahwa 72 persen praktisi kesehatan memperoleh pertanyaan tentang bagaimana menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh sebagai hal yang paling sering ditanyakan di waktu belakangan ini.
Baca Juga: Menderita Diabetes Lebih Berisiko di Tengah Pandemi, Berikut Cara Atur Pola Makan
Hal ini mendorong Dr. Heber untuk kembali menyampaikan materi terkait nutrisi seimbang yang diimbangi dengan olahraga teratur untuk menghindari potensi mengidap penyakit degeneratif di kemudian hari.
“Nutrisi seimbang yang dilengkapi dengan olahraga teratur adalah hal penting dalam menjaga kebugaran tubuh,” ujar Dr. Heber.
Hal ini telah mejadi resep bagi sebagian besar orang di seluruh dunia.
Jadi, penting untuk menghindari pola hidup sedentari atau kebiasaan-kebiasaan yang tidak banyak melakukan aktifitas fisik atau tidak banyak melakukan gerakan.
Baca Juga: Hadapi Pandemi, Konsumsi Nutrisi Seimbang dengan Metode Flexitarian
"Kebiasaan ini merupakan pintu untuk menuju ke berbagai penyakit degeneratif yang akan merugikan di kemudian hari,"ujarnya.
Lebih lanjut Dr. Heber menerangkan, bahwa telah banyak penelitian yang mengkaitkan kebiasaan sedentari dengan obesitas dan berujung pada diabetes.
Pada 2013, lebih dari 380 juta orang di seluruh dunia terkena diabetes dan diperkirakan akan mendekati 600 juta pada tahun 2035.
Meski, tidak berarti bahwa semua orang yang mengalami obesitas akan diabetes.
Baca Juga: Hadapi Pandemi, Konsumsi Nutrisi Seimbang dengan Metode Flexitarian
Namun, studi dari National Center for Biotechnology Information, Amerika Serikat menemukan hubungan langsung antara keduanya.
Jawaban dari diabetes adalah perbaikan pola makan dan berolahraga lebih sering.
Sederhananya, menghindari diabetes adalah tentang membuat keputusan lebih sehat tentang komitmen berolahraga dan apa yang kita konsumsi.
Baca Juga: Hadapi Pandemi, Konsumsi Nutrisi Seimbang dengan Metode Flexitarian
Berikut beberapa prinsip dasar untuk memerangi diabetes:
- Jadikan buah dan sayuran wajib dalam makanan, karena dapat mengurangi risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
- Hindari minuman ringan yang sangat tinggi gula.
- Hindari makanan kemasan yang penuh dengan garam, lemak jenuh, dan pengawet kimiawi.
- Jadikan serat sebagai bagian harian dari makanan.
Baca Juga: Hadapi Pandemi, Konsumsi Nutrisi Seimbang dengan Metode Flexitarian
“Mangadopsi aktifitas fisik untuk menghindari obesitas dan diabetes sejatinya tidak terlalu berat,” tutup Dr. Heber.
Menurutnya, hanya 150 menit aktivitas fisik atau olahraga yang cukup intens setiap minggu (20-25 menit sehari) dapat membantu.
Dengan demikian, kita dapat membantu meningkatkan aliran darah.
"Aktifitas fisik harus menjadi rutinitas kita sehari-hari sejak dini. Kombinasikan juga dengan makanan sehat yang kita konsumsi sehari-hari. Kesejahteraan kita akan meningkat dan membantu negara sehat secara sosial dan ekonomi," tutupnya.
Baca Juga: Menderita Diabetes Lebih Berisiko di Tengah Pandemi, Berikut Cara Atur Pola Makan
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)