NOVA.id – Walau pandemi covid-19 masih melanda, tidak menyurutkan semangat Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) untuk memberikan yang terbaik untuk para pasiennya.
Meski sempat tutup sementara (16 Maret-31 Mei 2020) saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total, JAC kini hadir dengan penampilan baru di masa new normal.
JAC memiliki protokol kesehatan internal yang ketat, memastikan hanya tim sehat yang melayani pasien setiap harinya.
Dari tenaga medis sampai cleaning service, wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) level 2 yang lengkap sesuai standar internasional praktik kedokteran estetika selama pandemi Covid-19.
Seluruh tim JAC juga wajib melakukan Swab PCR/Antigen per dua minggu sekali.
Tidak hanya itu, tim JAC juga wajib menggunakan APD disposable, penutup kepala, tameng wajah (faceshield), masker KN-95, masker bedah 3 lapis, sarung tangan disposable, sampai kaus kaki dan sandal pelindung.
Baca Juga: Mau Cantik Natural? Tak Perlu Makeup Berlebihan, Cukup Countouring Filler pada Wajah
“Pasien diharuskan mengisi formulir kesehatan mandiri secara online sehari sebelum kedatangannya, juga sudah melakukan konsultasi virtual sehingga pasien sudah memahami kebutuhan perawatan yang akan diambil,” jelas dr. Olivia Ong.
“Di klinik, pasien dicek suhu tubuh, didisinfeksi dan wajib mencuci tangan pakai sabun dan melakukan swab antigen atau rapid test bebas biaya. Kalau hasilnya negatif, pasien langsung diberikan APD.”
Satu pasien, satu waktu, satu ruangan adalah komitmen yang JAC jalani untuk mencegah kontaminasi silang.
Baca Juga: Rekomendasi Skincare yang Bikin Kulit Cantik Seolah Perawatan di Salon
JAC pun membatasi jumlah pasien yang datang, hanya 20 pasien saja per harinya.
Usai praktik, seluruh jendela dan pintu dibuka untuk perputaran udara.
Seluruh kursi, meja, dan peralatan disterilisasi atau didisinfeksi.
Baca Juga: Panasonic Luncurkan Alat Pengering Rambut dan Earbuds untuk Membuat Perempuan Percaya Diri
Seluruh ruangan juga disemprotkan disinfektan untuk memastikan JAC aman untuk digunakan keesokan harinya.
Bahkan, JAC memiliki mesin penyaring udara dari virus dan bakteri yang beroperasi selama 24 jam.
“Kami berharap pandemi segera usai dan kedepannya JAC ingin berkontribusi dalam pariwisata Indonesia lewat servis kedokteran estetika tanpa bedah yang berkualitas Internasional,” jelas dokter yang sudah malang melintang di dunia estetika sejak 2008 silam ini.
Baca Juga: 5 Tips Sederhana yang Bisa Bikin Kulit Sehat dan Tampak Awet Muda, Patut Dicontoh!
Sementara itu, JAC juga berhasil membawa pulang empat penghargaan sekaligus dalam ajang 5th Golden Record Award (GRA) by Merz Aesthetics.
Penghargaan kelas international ini menandakan bahwa JAC tetap mampu berprestasi meski kini pandemi Covid-19 masih melanda.
GRA merupakan ajang penghargaan global yang diselenggarakan oleh Merz APAC (Asia Pacific Region) sejak 2016, untuk merayakan pencapaian klinik-klinik estetika unggulan setiap tahunnya.
Baca Juga: 4 Langkah Tepat Memakai Masker Sheet agar Bekerja Sempurna untuk Kecantikan Wajah
Pada tahun 2020 yang penuh tantangan ini, menjadi tahun keempat bagi JAC menerima penghargaan di empat kategori sekaligus.
Adapun dua dari empat penghargaan yang diraih JAC untuk Asia Pacific Region (APAC) yakni APAC award- Winner Highest Achievement Merz Portfolio: Juara I se-Asia Pasifik negara kategori B, untuk Treatment Kombinasi (Ultherapy-Botoks-Filler) terbanyak yang dilakukan sepanjang 2019-2020 dan APAC award – 2nd runner up Highest Achievement Ultherapy Transducer: Juara II se-Asia Pasifik negara kategori B, untuk Perawatan Ultherapy terbanyak yang dilakukan sepanjang 2019-2020.
Sementara dua penghargaan lain JAC untuk Local awards yakni; Local awards - Merz Portfolio Highest Achievement: Juara I se-Indonesia untuk Treatment Kombinasi (Ultherapy-Botoks-Filler) terbanyak yang dilakukan sepanjang 2019-2020 dan Local awards – Merz Ultherapy Transducer Highest Achievement: Juara I se-Indonesia untuk Treatment Ultherapy terbanyak yang dilakukan sepanjang 2019-2020.
Baca Juga: Bukan Cuma Makanan, 4 Hal Ini Juga Bisa Picu Jerawat di Wajah
“Penghargaan ini adalah bukti kerja keras dan niat baik seluruh tim JAC, saya sangat mengapresiasi semangat dan kerjasama setiap anggota tim saya secara keseluruhan,” ujar dr. Olivia Ong, Founder dan Medical Director Jakarta Aesthetic Clinic.
Dokter Olivia Ong melanjutkan, “Terima kasih untuk para pasien yang telah bersama kami sejak awal, sekarang dan masa depan.”
“JAC ingin mengumandangkan satu statement, jika kita mau maka kita pasti bisa, menembus batas dan mencetak prestasi di dunia untuk Indonesia,” tuturnya.
Indonesia sendiri masuk dalam kategori B dan harus berkompetisi dengan negara lain seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, India, Filipina, dan Vietnam.
Baca Juga: Mengenal Kandungan Gamat Golden yang Bisa Membantu Regenerasi Kulit
Bahkan dari Indonesia saja, tercatat ada sekitar 50 klinik estetika yang diikutsertakan dalam kompetisi GRA.
Penghargaan sebagai juara pertama se-Asia Pasifik dan juara pertama local awards ini, menambah catatan sejarah prestasi JAC yang mewakili Indonesia.
“Selamat kepada JAC untuk prestasi tertinggi yang berhasil diraih di 5th Golden Record Award. Saya turut merayakan kemenangan JAC meski melalui medium virtual ini,” ujar Bob Rhatigan, CEO Merz Aesthetics.
“Dua tahun berturut-turut JAC berhasil mencetak prestasi di GRA. Secara khusus saya ucapkan selamat untuk JAC karena di tengah tantangan global, JAC tetap berjaya, menjadi pemenang di Asia Pacific,” tambah Lawrence Siow, President Asia Pacific Merz Aesthetics.
Ke depannya, JAC ingin terus menjadi leading aesthetic clinic di dalam dan luar negeri.
Selain itu, JAC juga berharap bisa menjadi satu daya tarik wisata bagi siapapun yang hendak merasakan pengalaman yang berkesan setiap kali berhubungan dengan perawatan botox, filler, ultherapy, ataupun kombinasinya untuk meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)