Seberapa Berbahaya Infeksi Covid-19 bagi Seseorang dengan Usia Lanjut dan Komorbid?

By Nana Triana, Selasa, 29 Desember 2020 | 00:26 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. (Dok. Covid19.go.id)

NOVA.id - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut, virus corona dapat menginfeksi siapa saja dari segala rentang usia. Namun, kelompok yang paling berisiko adalah pasien berusia lanjut dengan penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes, sakit jantung, ginjal, autoimun, dan paru-paru.

Hal ini sudah sering disosialisasikan oleh Satgas Penanganan Covid-19, tetapi belum banyak yang mengupas seberapa besar tingkat risikonya. 

Dari hasil analisis  yang ditemukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 dalam jurnal ilmiah internasional PLOS One, risiko kematian pada pasien Covid-19 yang berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta lebih tinggi.

Analisis yang dilakukan selama 5 bulan terakhir, terhadap pasien Covid-19 berdasarkan aspek usia, pasien yang berada di usia 31 - 45 tahun berisiko kematian masing-masing sebesar 2 kali lipat.

Kemudian pada rentang usia rentan usia 46 - 59 tahun, berisiko kematian 8 kali lipat. 

Baca Juga: Tips Atasi Bisnis yang Terdampak Pandemi Covid-19 ala Nana Mirdad

"Risiko ini akan semakin meningkat pada usia lanjut, diatas 60 tahun yaitu sebesar 19 kali lipat," jelas Wiku dikutip dari laman Covid19.go.id, Selasa (15/12/2020).

Selain usia, kata Wiku, risiko kematian pasien Covid-19 juga dipengaruhi penyakit bawaan atau komorbid.

penelitian pada jenis komorbid menunjukkan bahwa penyakit ginjal memiliki risiko kematian 13,7 kali. Sementara, penyakit jantung memiliki risiko 9 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki penyakit jantung. 

Penyakit diabetes mellitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih besar, hipertensi 6 kaki lebih besar dan penyakit imun memiliki risiko 6 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memilikinya.

Baca Juga: Pevita Pearce Positif Covid-19, Ajak Netizen Patuhi Protokol Kesehatan Lewat Instagramnya

"Semakin banyak riwayat komorbid, mereka yang memiliki penyakit komorbid lebih dari satu, berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19," jelas Wiku.