NOVA.id – Sahabat NOVA, tak perlu khawatir bila daerah sekitar miss v berkeringat, sebab itu adalah bagian yang lumrah terjadi dari regulasi tekanan dalam tubuh.
Bagian sensitif tersebut sebenarnya tidak bisa berkeringat karena tidak memeiliki kelenjar keringat, namun daerah pada sekitar vagina dan daerah selangkangan memang bisa.
Keringat yang muncul pada daerah alat kelamin tidak sama seperti keringat pada bagian tubuh yang lain.
Kelenjar apokrin merupakan penyebab dari adanya produksi keringat pada selangkangan dan ketiak.
Baca Juga: Tessa Kaunang Jalani Laser Miss V, Benarkah Organ Intim Jadi Kencang dan Rapat Kembali?
Keringat yang berasal dari kelenjar apokrin sendiri mengandung protein, di mana bakteri dapat merusak protein dan menghasilkan aroma tidak sedap.
Pada perempuan, mereka memiliki kelenjar apokrin yang tinggi di daerah luar miss v, yakni labia majora (‘bibir’ luar yang menutupi miss v).
Dengan keringat berlebih pada area selangkangan, kemungkinan akan menyebabkan gatal dan kadang menuju infeksi seperti vaginosis bakterial dan infeksi jamur pada miss v.
Lalu, apa yang menyebabkan area pada alat kelamin berkeringat dan bagaimana pencegahannya?
Baca Juga: Miss V Sering Gatal? Yuk Lakukan 4 Tips Sederhana Ini di Kehidupan Sehari-hari
1. Berolahraga
Tahukah Sahabat NOVA, bahwa berkeringat merupakan tanda dari latihan fisik yang baik?
Saat berolahraga, sangat tidak mungkin bagi kita untuk menghindari yang namanya keringat.
Untuk meminimalisir produksi keringat berlebih, setelan baju berbahan katun, atau yang memudahkan kita untuk bernapas dapat dicoba loh, Sahabat NOVA!
Kita juga dapat menggunakan celana dalam yang memang diproduksi khusus untuk berolahraga.
Celana dalam atletis seharusnya dapat membantu menghilangkan kelembapan dan mempertahankan bagian selangkangan untuk tetap kering selama latihan fisik.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Miss V Cepat Kendur saat Sering Lakukan Hubungan Intim dengan Pasangan
2. Rambut kemaluan
Kelenjar apokrin pada daerah selangkangan mengeluarkan cairan ke folikel rambut.
Dan rambut kemaluan dapat menangkap bakteri juga kelembapan.
Rambut kemaluan yang lebat sendiri dapat menangkap panas dari kulit dan meyebabkan kelenjar apokrin mengeluarkan keringat berlebih.
Bakteri juga bisa meluas pada rambut kemaluan yang akan menimbulkan infeksi jika seseorang tidak membersihkannya secara teratur.
Maka dari itu, untuk menghindari keringat berlebih pada daerah kemaluan, pertimbangan untuk memotong atau menghilangkan rambut kemaluan bisa jadi solusinya.
Baca Juga: 4 Bahaya yang Mengintai Kesehatan Miss V Jika Sering Bercinta di Dalam Air
3. Kelebihan berat badan
Lemak adalah insulator alami tubuh.
Perempuan cenderung membawa paling banyak lemak pada bagian perut, pinggul, dan paha.
Terlalu banyaknya lemak pada area tersebut dapat mengunci panas dan dapat menyebabkan produksi keringat berlebih.
Mereka yang memiliki berat badan berlebih di area pinggul menimbulkan keringat keluar lebih banyak di bagian kemaluan mereka.
Untuk mengurangi produksi keringat pada area tersebut, Sahabat NOVA bisa melakukannya dengan menjaga kebersihan di area tersebut dan memakai celana dalam berbahan katun atau pakian yang memudahkan pernapasan kita.
Baca Juga: Pakai Kondom Ternyata Masih Bisa Bikin Hamil, Cegah dengan Perhatikan 7 Hal Ini
4. Bantalan dan panty liner
Kebanyakan tipe dari bantalan dan panty liner memilki bahan dasar yang menyulitkan untuk bernapas.
Produk ini dapat membuat panas berlebih pada daerah kemaluan karena banyaknya produksi keringat.
Jadi solusi terbaik yakni hindari penggunaan bantalan dan panty liner.
Coba gunakan bahan yang tidak berbau dan ganti mereka setiap beberapa jam sekali untuk mengurangi keringat dan bau tak sedap.
Baca Juga: Stres dan Depresi Bisa Ditandai Jika Ada Gejala Ini Muncul di Miss V
Semoga bermanfaat ya, Sahabat NOVA!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)