Yuna & Co. dan Lipstick untuk Difabel Berkolaborasi Ajak Perempuan Difabel Lebih Percaya DIri

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 8 Januari 2021 | 09:32 WIB
()

 

NOVA.id – Untuk mendorong para perempuan Indonesia mengeluarkan potensi terbaik tanpa terhalang batas-batas yang ada, Yuna & Co., mengumumkan kolaborasi terbaru dengan gerakan non-profit Lipstick untuk Difabel (LUD).

Sebagai bentuk dukungan terhadap LUD, Yuna & Co. sebagai platform personal styling pertama di Indonesia dengan teknologi machine-learning memberikan jasa personal styling serta menyediakan fashion items untuk 6 orang model difabel pada sesi pemotretan terbaru LUD.

Yuna & Co. juga memproduksi konten tentang LUD yang akan dimuat dalam kanal digital perusahaan serta segenap media partnernya.

Baca Juga: Dukung Kesetaraan, Perempuan Tangguh Indonesia Berikan Penghargaan Difabel Tangguh 2020

Kolaborasi ini didukung pula oleh brand-brand desainer lokal ternama di Indonesia, yang merupakan partner Yuna & Co., antara lain Figure, Le Bijou, Clouwny, Senora, Elgra, Cloxvox, Ramune, Jauw Active, Bearnice, Square The Label, dan Mava.

“Sebagai seorang perempuan difabel, saya melihat kebutuhan fashion teman-teman difabel kerap kali kurang diperhatikan, karena masih banyak yang beranggapan kalau kami tidak pantas untuk berpenampilan menarik,” jelas Laninka Siamiyono, Founder Lipstick untuk Difabel.

Laninka melanjutkan, “Melihat visi dan misi Yuna & Co., saya merasa mereka dapat membantu teman-teman difabel untuk menemukan style terbaik mereka dalam berbusana, bukan hanya make-up, tetapi pakaian yang tepat juga mampu meningkatkan rasa percaya diri semua perempuan.”

Baca Juga: Begini Cara Tepat Mengaplikasikan Concealer pada Wajah agar Menutupi Garis Halus Wajah

()

Gerakan LUD yang dimulai Laninka sejak Juli 2018, awalnya berupaya untuk mendorong kaum perempuan difabel tampil lebih percaya diri melalui make-up.

Bentuk gerakan ini berupa donasi kepada perempuan difabel dengan mengumpulkan lipstick dari sumbangan sesama perempuan di Indonesia.

Dalam waktu dua tahun, LUD telah berkembang menjadi sebuah komunitas inklusif yang menyatukan perempuan difabel dan non-difabel untuk saling menyemangati, berbagai informasi, dan saling peduli satu sama lain.

Baca Juga: Merapikan Alis Tanpa Mencabutnya Bisa Pakai 2 Bahan Alami Ini Saja

“Saya pribadi merasa ini merupakan sebuah gerakan yang luar biasa. Di Yuna & Co, misi kami adalah menghadirkan kebahagiaan dan rasa percaya diri dalam setiap momen kehidupan para wanita Indonesia melalui personal styling, dan LUD merupakan pengejawantahan dari misi tersebut,” ungkap Winzendy Tedja, Founder & CEO Yuna & Co.

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2018, diperkirakan ada 14,2% penduduk Indonesia yang menyandang disabilitas  atau sekitar 30,38 juta jiwa.

Di seluruh dunia pun, WHO memperkirakan ada 1 miliar orang atau 15% dari total populasi global yang memiliki disabilitas.

Baca Juga: Wajah Kusam dan Muncul Tanda Penuaan karena Kelelahan Akibat WFH, ERHA Hadirkan Treatment Baru untuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit

 

 

Kaum difabel cenderung mendapatkan tantangan lebih besar untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal ini terjadi karena kekurangan akses, keterbatasan cara komunikasi, adanya diskriminasi, hingga stigma negatif yang terus melekat.

“Kami berharap kolaborasi bersama LUD bisa menyebarluaskan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya kesetaraan akses untuk kaum difabel," jelas Winzendy.

Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan, Ini 4 Cara Terburuk untuk Menghilangkan Komedo yang Bisa Bikin Kulit Rusak

"Sesuai asal usul katanya, difabel berasal dari kata differently-abled. Mereka memiliki potensi, kemampuan, dan kegigihan yang sama dengan semua perempuan dan manusia lain."

"Keterbatasan fisik tidak boleh menghalangi mereka untuk terus berkarya, mencintai diri sendiri, dan melampaui batas-batas yang ada,” tambah Winzendy.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)