NOVA.id - Hingga kini, pihak berwenang masih terus melakukan pencarian para penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (09/01).
Pencarian pesawat tersebut dilakukan melalui jalan udara dan laut.
Para korban pesawat nahas tersebut akan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan proses identifikasi.
Terkait dengan identifikasi korban bukan perkara yang mudah untuk dilakukan.
Menurut Wakil Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Hariyanto mengungkapkan ada 5 fase yang akan dilakukan untuk identifikasi para korban.
Berikut ini lima fase yang dilakukan dikutip dari Tribunnews.com:
Fase pertama, tim mencari bagian tubuh atau body part di lokasi jatuhnya pesawat.
"Identifikasi ini ada 5 fase, fase pertama adalah fase TKP atau tempat kejadian perkara atau tempat di mana adanya jatuh pesawat itu.
Rekan DVI fase satu sedang bersama tim lain, untuk mencari adanya body part ataupun sebagainya yang akan jadi bahan identifikasi kita di RS Polri," kata Hariyanto kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/01).
Fase kedua, antemortem.
Haryanto mengatakan, fase ini tim kepolisian sudah membentuk tiga pos antemortem yakni di Bandara Supadio Pontianak, pos antemortem di Tanjung Priok yang akan dikirim langsung ke RS Polri.
"Fase antemortem, fase antemortem kita dirikan tiga tempat yang pertama di Tanjung Priok yang dikomandani Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, dan Kabid Kesjas Brimob, kemudian antemortem yang ada di Bandara Supadio Pontianak yang dikomandani Kabid Dokkes Kalimantan Barat," ucapnya.
"Jadi barang-barang atau data-data body part dan sebagainya, yang diterima oleh TKP dan antemortem yang ada di Tanjung Priok akan dikirim posko di RS Kramat Jati. Posko Kramat Jati meliputi fase dua, fase postmortem sudah kita siapkan di ahli forensik kita," lanjutnya.
Selanjutnya, fase ketiga, kata Hariyanto, fase postmortem di Posko Postmortem RS Bhayangkara Polri.
"Kami sudah siapkan ahli-ahli forensik kita," katanya.
Fase keempat adalah fase penggabungan data dari pos antemortem dengan postmortem.Setelah itu, jika sudah selesai penggabungan baru data yang didapat dianalisis dan dievaluasi.
"Kemudian data yang diperiksa, yang didapatkan dari antemortem dan postmortem nanti akan disajikan setiap harinya, fase 4 atau rekonsiliasi. Fase terakhir briefing, setiap hari kita laksanakan analisa dan evaluasi," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 route Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/01) sore sekitar pukul 14.40 WIB. (*)
Artikel ini telah tayang di GridStar.id dengan judul Bukan Perkara Mudah, Identifikasi Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Dilakukan RS Polri Harus Lewati 5 Proses Ini