Black Box Sriwijaya Air Ditemukan, Berikut 7 Fakta Tentang Kotak Hitam Pesawat

By Presi, Selasa, 12 Januari 2021 | 19:03 WIB
(Ilustrasi) Black Box Sriwijaya Air Ditemukan, Berikut Adalah 7 Fakta Tentang Kotak Hitam Pesawat (AlexLMX)

NOVA.id - Tepat pada Selasa (12/01) pukul 16:00 WIB, kotak hitam atau black box Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan.

Black box Sriwijaya Air ditemukan oleh tim Kopaskal Armada 1 TNI Angkatan Laut, penyelam Dislambair, dan Taifib.

Berdasarkan siaran Breaking News Kompas TV yang dikutip Kompas.com, black box Sriwijaya Air ditemukan di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Selanjutnya, kotak hitam itu akan dikirim ke JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk ditindaklanjuti.

Baca Juga: Lokasi Sinyal Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Telah Ditemukan, Panglima TNI Berharap Semoga Cepat Diangkat dari Dasar Laut

Kemudian, kotak hitam akan diserahkan ke tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diteliti lebih lanjut.

Balck box merupakan benda yang sangat dicari keberadannya terutama saat terjadi pristiwa kecelakaan pesawat.

Black box dapat merekam dan menjadi sumber yang menjelaskan teknis terjadinya kecelakaan sebuah pesawat.

Apa yang perlu kita ketahui soal black box? Berikut 7 fakta soal kotak hitam yang dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Lebih dari 2 Bulan Peristiwa, Black Box CVR Pesawat Lion Air JT610 yang Jatuh Baru Ditemukan

1. Penemu black box

Penemu black box adalah David Warren. Ia menciptakan alat ini pada 1950.

Diketahui, ketika ia masih enam tahun, ayah Warren tewas dalam kecelakaan pesawat pertama di Australia.

Kejadian ini menjadi latar belakang Warren untuk merancang black box.

Pada 1960, Australia menjadi negara pertama yang mewajibkan penggunaan black box untuk semua pesawat komersial.

Baca Juga: Biasa Dicari Saat Pesawat Jatuh, Apa Sebenarnya Black Box Itu?

2. Berwarna oranye

Meski dinamakan kotak hitam, sebenarnya black box itu berwarna oranye.

Warna oranye dipakai agar tim pencari mudah menemukannya. Penamaan black box sendiri berawal dari sejarah penggunaannya di masa Perang Dunia II.

Alat pendeteksi ini dicat warna hitam agar tidak memantulkan cahaya.

Baca Juga: Investigator Ungkap Kata Terakhir yang Kerap Terekam di Black Box dan Bikin Merinding!

3. Terdiri dari 2 bagian

Black box terdapat dua bagian penting, yaitu Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR).

FDR berisi rekaman kecepatan pesawat, ketinggian, percepatan vertikal, dan aliran bahan bakar. Dengan menganalisis data dalam FDR, kita dapat mengetahui teknis terjadinya kecelakaan sebuah pesawat.

Sementara, CVR berisi rekaman percakapan yang terjadi di kokpit. Percakapan pilot dan kopilot yang terjadi sebelum kecelakaan dapat memperkuat invetigasi kecelakaan pesawat.

Baca Juga: Pramugara Okky Bisma Jadi Korban Pertama Sriwijaya Air yang Terindentifikasi, Sang Istri Curhat Pilu: Tunggu Istrimu di Surga

4. Tahan banting

Kotak hitam dibuat sedemikian rupa agar tidak rusak ketika terjadi sebuah kecelakaan pesawat.

Lapisan luar black box terdiri dari titanium atau baja tahan karat dengan dua lapisan.

Tabung black box tahan banting karena telah diuji dengan dilontarkan menggunakan meriam udara. Lontaran tersebut menciptakan dampak 3.400 Gs. Bukan hanya itu, black box juga kedap air sampai kedalaman 6.000 meter dan tahan suhu panas sampai di atas 1000 derajat celcius selama sedikitnya 30 menit.

Baca Juga: Kisah Duka Keluarga Pramugari Sriwijaya Air SJ 182: Dia Seharusnya Tidak di Penerbangan Itu

 

 

 

5. Kapasitas penyimpanan

Sebuah black box dapat menyimpan data penerbangan sampai 25 jam. Data tersebut tersimpan dalam FDR, dan membantu penyelidik mencatat berbagai fungsi operasi pesawat, seperti detail waktu, ketinggian, kecepatan udara, dan arah pesawat.

Adapun, rekaman dalam CVR mampu merekam percakapan pilot dan kopilot selama 2 jam. Perekam suara kokpit berfungsi untuk menentukan waktu kejadian, karena berisi informasi seperti komunikasi antara awak, pengawas darat, dan pesawat lain.

Baca Juga: Inilah 5 Fase dalam Identifikasi Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

6. Letaknya di ekor pesawat

Pada umumnya, letak black box biasanya ada di bagian ekor pesawat. Peletakkan itu bertujuan agar balck box tidak rusak jika terjadi kecelakaan.

Meski begitu, ada pula black box yang letaknya di bagian tengah atau bagian belakang dekat roda pesawat. Posisi tersebut tergantung dari konstruksi dan rangka pesawat.

7. Mengirim sinyal hingga 30 hari

Jika terjadi suatu kecelakaan, black box memiliki sistem sinyal darurat berupa sinyal "ping".

Sinyal tersebut berfungsi sebagai pendeteksi lokasi keberadaan black box.

Sinyal akan dikirim setiap satu detik sekali secara otomatis selama 30 hari.

Sinyal itu juga bergantung pada kapasitas baterai sebuah black box. Para ahli memperhitungkan waktu sinyal paling optimal adalah 6-10 hari sampai baterai melemah.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)