Bencana Tanah Longsor Hantam Desa Cihanjuang Sumedang, Tim SAR Kembali Temukan Korban yang Tertimbun Tanah

By Alsabrina, Rabu, 13 Januari 2021 | 16:32 WIB
Bencana tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat. (dok. instagram/ridwankamil)

NOVA.id - Hujan deras pada Sabtu (9/1) siang memicu longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Hujan juga menyebabkan banjir di Desa Cisempur, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Manajer Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan hujan deras yang terjadi menyebabkan longsoran tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Tahun 2021 Penuh Bencana Hingga Diminta Berhati-hati karena Air Laut yang Terus Meninggi

"Longsoran menimbun 14 unit rumah rusak berat. Korban luka diduga 12 jiwa. Korban masih di-assessment, belum bisa diketahui baik jumlah maupun kondisinya," kata Budi melalui ponsel, Sabtu (9/1/2021).

Tim SAR gabungan pun kembali menemukan satu orang korban yang tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, (13/1/2021).

Korban yang diketahui bernama Ahmad Yani (32) itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dibawa ke Puskesmas Sawahdadap untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Mulai Terjadi Genangan Air, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Jika Wilayah Mulai Banjir

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah, mengatakan, korban yang meninggal dunia itu berhasil dievakuasi sekitar pukul 09.00 WIB dalam kondisi tubuh yang masih utuh.

"Betul, hari ini satu korban meninggal dunia berhasil ditemukan dan dievakuasi," ujarnya saat ditemui di lokasi longsor, Selasa (13/1/2021).

Ia mengatakan, korban berjenis kelamin laki-laki itu langsung dibawa Puskesmas Sawahdadap untuk dilakukan indentifikasi oleh tim DVI Polda Jabar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.

Bencana tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat. (tangkap layar instagram/ridwankamil)

Baca Juga: Berharap Tahun 2021 akan Membaik, Roy Kiyoshi Justru Dapat Penerawangan Sederet Bencana Alam yang Terjadi di Indonesia

"Itu untuk memastikan kondisi korban, kemudian ini keluarganya siapa dan segala macam seperti itu," kata Deden.

Dengan adanya penemuan satu korban ini, artinya jumlah korban dunia akibat bencana longsor ini mencapai 17 orang dan korban yang diduga masih tertimbun jumlahnya 23 orang.

Hingga saat ini proses pencarian korban yang masih tertimbun masih terus dilakukan dengan menggunakan alat berat.

"Selama cuaca bagus, pencarian korban akan kami terus lakukan," ucapnya.

Baca Juga: Gunung Semeru dan Merapi Kembali Aktif, Anak Indigo Ini Ternyata Sudah Ramal Bencana Alam Sejak Tahun Lalu

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam instagramnya mengabarkan jika terjadi bencana longsor di Desa Cihanjuang Sumedang.

Bersama Forkopimda Jabar, Forkopimda Sumedang, BNPB, Basarnas, BPBD dan para relawan, Ridwan Kamil mengoordinasikan penanganan evakuasi dan pencarian korban longsor.

Ia juga memohon doa agar evakuasi korban berjalan lancar.

Unggahan Ridwan Kamil (dok. instagram/ridwankamil)

Baca Juga: Ramal Soal Bencana Alam yang Berkaitan dengan Air di Akhir Tahun 2020, Wirang Birawa: Pesan dari Penguasa Laut

"Pagi siang ini mengoordinasikan penanganan evakuasi dan pencarian korban bencana longsor di Desa Cihanjuang Sumedang, bersama Forkopimda Jabar, Forkopimda Sumedang, BNPB, Basarnas, BPBD dan para relawan.

"Kemarin jam 15.00 terjadi longsor karena curah hujan ekstrim yang menimbun banyak rumah dan masyarakat. Korban jiwa yang sudah ditemukan ada 12 orang. Belasan warga lainnya belum ditemukan. Mohon doanya semoga bisa ditemukan secepatnya," tulis Ridwan Kamil dalam instagramnya, Minggu (10/01/21).

Baca Juga: Tahun 2021 Baru Saja Dimulai, Mbak You Sudah Beri Peringatan Akan Bencana Alam: Yang Tinggal di Pesisir Harap Berjaga-jaga

 

 

"Kepada Pemda Sumedang diminta untuk terus tegas dalam menindak pelanggaran tata ruang dan terus mengedukasi masyarakat tentang bahayanya bermukim di zona rawan longsor dan pentingnya menanam pohon berakar kuat di lahan2 curam.

"Warga yang terdampak akan segera dipindahkan ke permukiman baru yang lebih aman. Program permukiman baru dibantu pemerintah pusat melalui BNPB sesuai arahan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo," tulisnya lagi.

Terakhir, Ridwan Kamil juga meminta agar seluruh masyarakat terus waspada di musim hujan seperti sekarang ini karena berpotensi bencana banjir dan longsor.

Baca Juga: Pramugara Okky Bisma Jadi Korban Pertama Sriwijaya Air yang Terindentifikasi, Sang Istri Curhat Pilu: Tunggu Istrimu di Surga

Tak lupa Ridwan Kamil juga menyampaikan belasungkawanya untuk keluarga korban Sriwijaya Air.

"Mari warga Jawa Barat, kita terus waspada di bulan-bulan musim penghujan ini yang sering berpotensi membawa bencana banjir dan longsor.

"*Juga dalam kesempatan ini, saya turut berduka cita mendalam kepada maskapai dan keluarga korban dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Semoga semuanya diberikan kekuatan dan ketabahan atas musibah ini.

Baca Juga: Ramalannya Seolah Menjadi Nyata, Mbak You Pernah Sebut akan Terjadi Kecelakaan Pesawat dengan Lambang Warna Merah dan Biru

"Semoga Allah Swt selalu melindungi hidup kita semua. Aamiin," tutup Ridwan Kamil.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)