NOVA.id - Kepala BNPB Doni Monardo berharap longsor seperti yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tidak terulang.
Doni mengungkapkan beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada kawasan dengan kemiringan.
Doni mengajak masyarakat untuk menanam pohon di kawasan dengan kemiringan.
Apabila sayuran yang ditanam pada lahan dengan kemiringan, kata Doni, akan terjadi kondisi tanah tidak kuat menahan erosi.
Curah hujan tinggi akan menyebabkan tanah mudah longsor.
Oleh karena itu, Doni, yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, menekankan untuk menanam pohon di kemiringan.
“Menanam pohon di kemiringan adalah kewajiban. Karena kalau bukan pohon tetapi sayuran, tanah itu tidak kuat menahan erosi. Curah hujan tinggi akan mudah longsor,” ujar Doni saat meninjau lokasi tanah longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang, Minggu (10/1).
Di samping itu, Doni menyampaikan bahwa kontur atau morfologi tanah di Jawa Barat berupa kemiringan terjal, jadi jangan menebang pohon.
Fungsi pohon, kata Doni, sangat baik dalam mencegah bencana tanah longsor.
Baca Juga: Mulai Terjadi Genangan Air, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Jika Wilayah Mulai Banjir
“Jika pohon ditebang, 2-3 tahun kemudian akar akan busuk. Akibat akar busuk dan curah hujan tinggi, air akan masuk di sela-sela akar yang mengakibatkan tanah menjadi labil. Tanah labil dengan kemiringan tertentu akan mudah terjadi longsor. Pengetahuan tentang ini belum banyak dimiliki oleh masyarakat kita,” kata Doni.
Saat di lokasi, Doni melihat pohon sukun dan aren yang masih berdiri kokoh.
Menurut Doni Monardo, pilihan jenis tanaman yang mempunyai akar kuat, seperti pohon sukun dan pohon aren, akan membantu kekuatan struktur tanah.
Doni menyampaikan BNPB akan membantu dalam penyediaan jenis tanaman yang memiliki akar kuat untuk ditanam di kawasan longsor.
Sering Mengingatkan Potensi Bencana
Terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi, Doni menyampaikan bahwa beberapa minggu terakhir ini pemerintah pusat lewat BMKG dan didukung BNPB telah sering sekali mengingatkan semua kawasan untuk memperhatikan dan mencermati informasi-informasi yang dikeluarkan BMKG, terkait cuaca ekstrem.
Ia meminta pemerintah daerah mengantisipasi secara serius dan saling mengingatkan semua pihak di tingkat daerah, terutama untuk kawasan dengan kemiringan lebih dari 30 derajat.
“Berdasarkan data yang dimiliki BNPB, hampir setiap tahun wilayah Jawa Barat ini terdampak tanah longsor,” kata Doni.
Pada Jumat (8/1/2021) BNPB telah meminta BPBD di tingkat provinsi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bahaya banjir dan longsor, khususnya di masa puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021.
Berdasarkan analisis BMKG terkait dengan cuaca, sekitar wilayah Kabupaten Sumedang telah terjadi hujan lebat dalam durasi yang cukup singkat.
Beberapa wilayah dataran tinggi memiliki kemiringan tempat yang cukup signifikan yang dapat memicu labilnya tanah dan berdampak longsor.
Salah satu wilayah yang menjadi pantauan dalam peringatan dini cuaca ini adalah wilayah Cimanggung.
Menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan pada periode Januari hingga Februari 2021, masyarakat diimbau untuk waspada.
Pantauan cuaca dapat dilakukan dengan mengakses aplikasi Info BMKG yang dapat melihat prakiraan curah hujan hingga tingkat kecamatan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tanamlah Pohon Sukun dan Aren, Dua Jenis Tanaman Ini Terbukti Kuat Menahan Longsor di Cimanggung