Setelah Inggris, Jerman dan China Juga Temukan Varian Virus Corona Baru yang Berbeda

By Ratih, Jumat, 22 Januari 2021 | 11:46 WIB
Setelah Inggris, Jerman dan China Juga Temukan Varian Virus Corona Baru yang Berbeda (Freepik)

NOVA.id - Pandemi masih menjadi momok yang mengerikan dengan munculnya berbagai varian virus corona baru.

Setelah virus corona baru di Inggris ditemukan, kini Jerman dan China juga menemukan varian yang berbeda.

Kendati demikian, belum dapat dipastikan apakah virus-virus baru tersebut mematikan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Bunga Citra Lestari Berhasil Sembuh dari Trauma

Inggris sendiri sudah mengetatkan protokol kesehatan dan aturan bepergian untuk menekan penularan.

Beberapa negara juga telah menutup penerbangan dari dan ke Inggris agar para pelancong tidak membawa varian virus corona baru tersebut ke wilayahnya.

Pasalnya, penelitian menunjukkan virus baru di Inggris tersebut 70% lebih cepat menular dibandingkan virus corona biasa.

Baca Juga: Jadi Istri Pejabat, Arumi Bachsin Tetap Lakukan Ini Saat Sedang Makan di Luar, Bikin Kagum!

Di sisi lain, otoritas kesehatan Jerman menyatakan bahwa mereka menemukan varian virus corona baru yang berbeda dengan di Inggris pada 35 pasien.

Seluruh pasien tersebut tengah mendapat perawatan di fasilitas kesehatan di Garmisch-Partenkirchen, bagian selatan Jerman.

Melansir DW.com, sampel virus baru tersebut sedang diteliti di Charite Hospital di Berlin.

Baca Juga: Allianz Indonesia Ikut Serta Ambil Bagian dalam Kampanye Global di 2021 Bertajuk Bersama Anda, Kini dan Nanti

Otoritas kesehatan Jerman menegaskan bahwa varian virus baru tidak selalu lebih berbahaya.

Oleh karena itu, untuk saat ini masyarakat Jerman diminta untuk tidak panik.

Selain Jerman, China juga menemukan varian virus corona baru.

Baca Juga: Berperan dalam Roda Perekonomian, Grab Minta Pemerintah Beri Mitranya Akses Awal Vaksinasi Covid-19

Virus tersebut menyebar dengan sangat cepat dan menyebabkan lonjakan kasus yang cukup signifikan.

Dampaknya, pemerintah China mempercepat pengerjaan rumah sakit darurat di kota Nangong, provinse Hebei.

Melansir Kompas.com, satu rumah sakit bisa memiliki kurang lebih 1.500 kamar.

Selain itu, pemerintah China juga melaksanakan tes Covid-19 masif di negaranya.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan RS Rujukan untuk Pasien Khusus Setelah Vaksin Covid-19, Cek Daftarnya

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)