Dr. Rimbawan, dosen dari IPB, sekaligus Project Leader SLP bersama PT Ajinomoto Indonesia memaparkan adanya pengurangan status anemia dan peningkatan status gizi pada para penerima program SLP.
“Dari pemberian makan siang, hasil yang signifikan adalah peningkatan asupan gizi yang terdiri dari energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi, dan vitamin C. SLP juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin santri, serta mengurangi prevalensi anemia yang signifikan,” ujar Dr. Rimbawan.
Tak hanya itu, status gizi santri yang semula gemuk juga berkurang menjadi normal setelah menjalankan SLP.
Baca Juga: Ingin Melanjutkan Studi Master ke Jepang? Raih Beasiswa Ajinomoto, Ini Caranya
“Ada juga beberapa santri yang semula underweight, namun setelah ada SLP terjadi peningkatan status gizi ke arah normal. Selain itu, SLP juga dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan PHBS secara signifikan,” lanjutnya.
Menurut Dr. Rimbawan, pada dua pesantren yang telah menerima SLP juga beberapa kali ditemukan kasus skipping meal (melewatkan makan), yang salah satu alasannya adalah karena rasa makanan kurang enak dan variasinya terbatas.
Penggunaan Bumbu Umami seperti Masako®, Sajiku®, dan Saori® dari Ajinomoto, membantu memperbaiki cita rasa dan variasi menu.
Baca Juga: Kerjasama dengan Baznas, Ajinomoto Turut Tanggulangi Pandemi Covid-19