Profil Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Masuk Google Doodle Hari Ini

By Ratih, Rabu, 17 Februari 2021 | 16:31 WIB
Profil Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Masuk Google Doodle Hari Ini (kolase Tribun Manado/Google)

NOVA.id - Google Doodle hari ini, Rabu (17/02) merayakan sosok dokter perempuan pertama di Indonesia, Marie Thomas.

Marie Thomas dikenal sebagai seorang dokter yang selalu ada untuk pasiennya dan banyak pasien yang dibantu secara gratis.

Melansir Tribunnews, berikut ini adalah profil Marie Thomas selengkapnya:

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata yang Paling Dicari Selama Bulan Desember 2020

Marie Thomas lahir di Likoepang, Minahasa di Celebes, Sulawesi Utara, saat itu masih Hindia Belanda, yakni pada 17 Februari 1896.

Ia meninggal dunia di Bukittinggi, Indonesia, 29 Oktober 1966.

Marie Thomas mengenyam bangku pendidikan di Sekolah Dokter Tot Opleiding Van Indian (STOVIA) bertempat di Batavia di mana saat ini merupakan Jakarta.

Baca Juga: Masuk Daftar Pencarian Populer 2020, Ini Cara Login Google Classroom untuk Sekolah Online

Marie Thomas menjadi siswi pertama di antara ratusan siswa laki-laki di STOVIA.

Namun setelah itu datanglah Anna Warouw, juga dari Minahasa, menuntut ilmu ke STOVIA.

Mereka menjadi teman dekat dan bahkan mereka dijuluki 'si Kembar'.

Baca Juga: Deretan Resep Viral di 2020, Cocok Jadi Ide Bisnis Kuliner Tahun Depan!

Pada tahun 1922, Marie Thomas menyelesaikan pendidikannya yang ditempuh selama sepuluh tahun.

Ketika lulus, Marie Thomas berhasil masuk ke surat kabar Belanda: Rotterdamsche Nieuwsblad yang memanggilnya 'pelopor'.

Setelah menikah dengan Mohammad Yoesoef, sesama dokter lulusan STOVIA, Marie Thomas mengukuhkan dirinya sebagai dokter pemerintah di Padang.

Baca Juga: Riset Google Sebut 5 Tantangan Perempuan Indonesia dalam Berwirausaha

Pada tahun 1940, Marie Thomas menjadi bendahara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bagian lokal selama setahun.

Di Bukittinggi ia mendirikan sekolah kebidanan sekitar tahun 1950 sekaligus mengajar di sana.

Pada usia 70 tahun, Marie meninggal dunia akibat pendarahan otak.

Baca Juga: Ikut Serta Permudah Belajar dari Rumah di Masa Pandemi, Google Banyak Beri Bantuan untuk Pendidikan Indonesia

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)