Mengenal Diet Karnivora: Cepat Turunkan Berat Badan dan Risiko yang Mengintai

By Alsabrina, Jumat, 19 Februari 2021 | 08:00 WIB
Diet Karnivora (iStockphoto)

NOVA.id - Diet menjadi pilihan ketika ingin menurunkan berat badan. Beberapa tahun belakangan, diet keto dan diet mediterania menjadi yang paling difavoritkan banyak orang.

Namun sejatinya ada banyak jenis diet yang bisa kita coba. Salah satunya adalah diet karnivora.

Diet karnivora termasuk diet ketat yang hanya mengonsumsi daging, ikan, dan makanan hewani lainnya seperti telur dan produk susu tertentu.

Baca Juga: Resep Salad Salmon, Menu Sarapan Sehat yang Bisa Turunkan Berat Badan

Sedangkan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan dan biji-bijian bukan termasuk makanan yang dikonsumsi dalam pola diet karnivora.

Diet yang satu ini berasal dari kepercayaan kontroversial bahwa populasi leluhur manusia kebanyakan makan daging dan ikan.

Bahkan diet tinggi karbohidrat itulah yang disebut meningkatkan kasus penyakit kronis sekarang ini.

Baca Juga: Sudah Diet tapi Berat Badan Susah Turun? Ternyata 5 Hal Ini Penyebabnya

Walau begitu, masih ada pro dan kontra terhadap diet yang satu ini.

Berdasarkan penelitian dalam The Journal of Nutrition, diet dengan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein memang bisa memicu penurunan berat badan yang lebih cepat dibandingkan metode diet tinggi serat.

Ini karena diet tinggi protein membuat kita mengurangi karbohidrat, sehingga tubuh akhirnya menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Baca Juga: Ini Rahasia Kesha Ratuliu Turunkan Berat Badan dalam Waktu Sekejap

Karena cadangan lemaknya terpakai, berat badan pun akan turun.

Namun, diet yang satu ini juga memiliki risiko buruk untuk kesehatan. Terlebih, diet karnivora yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

Ketika tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi, tubuh juga akan menghasilkan zat bernama keton.

Baca Juga: Tak Mesti Dipantang, Makan Kue Cokelat Selama Lagi Diet Boleh Asal...

 

 

Kebanyakan keton dalam tubuh berisiko menyebabkan ketoasdosis. Kondisi ini ditandai dengan gejala mual, muntah, kulit kering, sering kencing, haus terus, hingga sulit bernapas.

Tak hanya itu, tubuh juga bisa kekurangan mineral bernama asam fosfat yang berguna untuk menyerap kalsium. Ketika kita lakukan diet karnivora yang mana asupan protein tinggi dapat mendorong pembuangan kalsium melalui urine.

Sehingga tulang akan kekurangan kalsium dan ini bisa membuat tubuh terkena osteoporosis.

Baca Juga: Menlu Retno Sukses Turunkan Berat Badan 16 Kg, Ternyata Rutin Lakukan 2 Hal Ini

Meskipun mempunyai risiko tersendiri, diet karnivora masih diminati. Namun, tak boleh dengan sembarang untuk melakukannya.

Kita bisa konsultasikan ke dokter terlebih dahulu agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Nah, bagaimana Sahabat NOVA? Tertarik ikut diet karnivora atau sudah punya diet andalan?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)