NOVA.id - Penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan organ kewanitaan.
Tak sedikit perempuan yang memilih menggunakan sabun pembersih kewanitaan untuk menjaga kesahatan miss v.
Meski begitu, masih banyak yang bingung sebenarnya aman atau tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan dan seberapa sering kita boleh menggunakannya?
Baca Juga: Konsumsi Suplemen Ini untuk Jaga Kesehatan Organ Reproduksi Perempuan
Dalam webinar Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita, Kamis (18/03), dokter spesialis kebinanan dan kandungan, dr. Anggia Melanie Lubis, Sp. OH punya jawabannya.
Pemaparan ini disampaikan dalam rangka memperingati International Women’s Day, di mana RS Bunda Group menyelenggarakan #PekanPerempuan yang berisi rangkaian kegiatan edukasi untuk Sahabat Bunda dan perempuan-perempuan hebat lainnya.
Dokter Anggia mengatakan miss v memiliki berbagai jenis flora normal yang bisa menjaga keseimbangan pH.
Baca Juga: Makin Percaya Diri Berkendara Bersama New Pajero Sport
Hal itu bisa membuat miss v terlindung dari infeksi mikroorganisme berbahaya.
Untuk penggunaan sabun pembersih kewanitaan, dokter Anggia mengatakan boleh saja dipakai asal tidak setiap hari.
"Nggak perlu ektrem setiap hari. Itu nggak perlu," ujar dokter Anggia.
"Kalau Ibu merasa lagi banyak, lagi berlebihan keputihannya, daerah vagina lagi lembap, silakan dipakai. Kalau sudah nggak, stop aja. Penggunaannya tidak harus setiap hari," tambahnya.
Ia menyebut ada beberapa kondisi yang membuat kita boleh menggunakan sabun pembersih kewanitaan, yaitu:
Baca Juga: 5 Penyakit pada Sistem Reproduksi Perempuan dan Cara Menanganinya
1. Setelah haid
Sabun pembersih kewanitaan boleh digunakan setelah haid.
Pasalnya, menurut dokter Anggia, daerah kewanitaan menjadi lebih lembap setelah haid.
"Jadi kita harus melihat, kalau habis menstruasi, ada lonjakan hormon yang belum stabil. Otomatis daerah kewanitaan pasti lebih lembap," jelasnya.
Baca Juga: Fakta: Miss V Tak Sehat Berpengaruh Buruk pada Kebahagiaan Pasangan
2. Saat hamil dan setelah melahirkan
Dokter Anggia menyebut sabun pembersih kewanitaan boleh digunakan saat kita sedang hamil. Pasalnya, ibu hamil rentan mengalami keputihan.
"Ibu hamil perubahan hormon yang bisa memunculkan keputihan. Ibu hamil juga kegemukan bikin keputihan. Ibu hamil di bagian bawah lembap juga keputihan," ujarnya.
Selain itu, kita juga boleh menggunakan sabun pembersih kewanitaan saat kita memasuki masa nifas, yang umumnya berlangsung sampai enam minggu setelah melahirkan.
"Habis melahirkan, sedang dalam masa nifas. itu ada baiknya kita pakai," sambungnya.
Baca Juga: Untuk Ibu Hamil, Sebaiknya Hindari 6 Posisi Duduk Ini
3. Saat travelling
Saat travelling, mungkin kita tak sempat membersihkan diri, termasuk bagian organ kewanitaan.
Sehingga, dokter Anggia mengatakan, kita boleh menggunakan sabun tersebut untuk menjaga kebersihan miss v.
"Mungkin dari travelling yang kondisi kebersihannya masih kurang bisa kita jaga. Berjam-jam kita nggak mandi ibaratnya. Itu boleh (pakai)," tutur dokter Anggi.
Baca Juga: 12 Tips Pintar Atur Uang untuk Perempuan setelah Hadapi Perceraian
4. Sedang banyak pikiran
Ketika kita sedang stres atau banyak pikiran, keputihan bisanya akan muncul.
Di saat seperti itu, dokter Anggia juga memperbolehkan kita memakai sabun pembersih kewanitaan.
Baca Juga: 5 Keuntungan yang Bisa Didapat Ketika Kita Tidak Pakai Makeup
Meski ada beberapa kondisi kita boleh menggunakan sabun pembersih kewanitaan, kita juga perlu berhati-hati.
"Tapi kalau udah dipakai, masih dateng lagi, berubah warna, itu harus ketemu dokter," ungkap dokter Anggia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)