Penyakit Berbahaya Ini Sering Disangka Gejala Menopause, Hati-Hati!

By Maria Ermilinda Hayon, Jumat, 19 Maret 2021 | 14:03 WIB
Jangan Terkecoh, Penyakit Bahaya Ini Sering Disangka Gejala Menopause (aliem.com )

NOVA.id - Jessica Middour (46), perempuan asal Amerika Serikat hampir saja kehilangan nyawanya karena telat mengetahui penyakit sepsis dari infeksi saluran kemih (ISK) yang ia derita.

Sebelumnya, ia sempat mengalami kondisi sakit dan berkeringat berlebihan.

Hal ini ia kira sebagai “hot flash, demam dan gelisah yang biasanya menjadi gejala menopause.

Baca Juga: Menopause Sejak 25 Tahun Lalu, Perempuan Usia 73 Tahun Ini Justru Lahirkan Bayi Kembar                                                    

Namun, ternyata ia salah besar.

Ya, untung saja masih bisa diselamatkan meski harus berjuang mati-matian.

Nah, agar tak mengalami hal seperti Jessica, kita wajib waspada pada penyakit sepsis yang sering disangka gejala menopause ini.

Baca Juga: Dikira Alami Asma, Perempuan Ini Harus Kehilangan Kaki dan Tangannya yang Mulai Menghitam Karena Sepsis

Penyakit sepsis memang terdengar asing, namun ternyata banyak ditemui.

Dikutip dari Healthline, ada lebih dari 1,5 juta kasus sepsis setiap tahun menurut Pusat Tepercaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Parahnya, jenis infeksi ini membunuh lebih dari 250.000 orang Amerika per tahun.

 Baca Juga: Sepsis Lebih Mematikan dari Kanker, Cegah dengan Rempah Dapur Ini agar Anak Sehat!

Asal tahu saja, sepsis ini bisa menyerang orang dewasa dan juga bayi serta anak-anak, lho.

Lantas, apa sebenarnya sepsis?

Sepsis adalah penyakit yang disebabkan oleh respon tubuh kita terhadap serangan infeksi. Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh akan melindungi kita dari banyak penyakit dan juga beragam infeksi.

Baca Juga: Tubuh Langsing dan Sehat Saat Menopause? Coba Diet Paleo Ini yuk!

Akan tetapi, sistem ini juga mungkin mengalami overdrive sebagai respon terhadap infeksi.

Hal ini terjadi ketika bahan kimia dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

Infeksi jenis apa?

Baca Juga: Bercinta Terasa Sakit Setelah Menopause? Ini Cara Siasatinya agar Kembali Nikmat 

Sebenarnya, infeksi apa pun dapat memicu sepsis, tetapi jenis infeksi seperti pneumonia, infeksi perut, infeksi ginjal, infeksi aliran darah, dan genitourinaria seperti infeksi saluran kemih lebih cenderung menyebabkan sepsis.

Dalam perkembangannya, ada tiga tahapan yang terjadi saat seseorang terkena sepsis.

Mulai dari sepsis awal, sepsis berat, dan terparah adalah syok septik yang merupakan keadaan darurat medis.

Baca Juga: Hubungan Perimenopause dan Depresi yang Wajib Perempuan Ketahui

Apa bedanya?

Kondisi sepsis mula-mula, gejala yang muncul biasanya demam di atas 38 derajat Celcius atau bahkan jauh di bawah 36 derajat Celcius.

Suhu panas inilah yang sering disalah artikan sebagai “hot flash” atau sensasi panas dari dalam tubuh saat mengalami proses menopause akibat perubahan hormon.

Baca Juga: Hati-Hati, Pengangkatan Rahim Berakibat Menopause hingga Sebabkan Osteoporosis pada Perempuan 

Nah, untuk membedakannya, dalam sepsis biasanya demam ini akan diikuti oleh kenaikan detak jantung lebih tinggi dari 90 detak per menit.

Tingkat pernapasan lebih tinggi dari 20 atau 22 napas per menit, dan sedang menderita infeksi atau adanya kemungkinan infeksi.

Jika tak segera ditangani, maka bisa berkembang menjadi sepsis berat hingga syok septik yang akan mengakibatkan kegagalan organ dan penurunan tekanan darah secara drastis, bahkan mungkin hingga kematian.

Baca Juga: Hati-Hati, Angkat Rahim Berakibat Menopause hingga Picu Osteoporosis pada Perempuan

 

Ingat, dapatkan perawatan segera jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi, ya.

Setiap menit diperhitungkan dalam hal pengobatan sepsis.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)