NOVA.id - Ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan pangan masih tergolong tinggi, tak terkecuali untuk tepung terigu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 Indonesia mengimpor tepung terigu hingga 34.467 ton, naik sekitar 2,6 juta ton dibanding tahun sebelumnya.
Di tahun yang sama, Indonesia pun mengimpor gandum–bahan utama tepung terigu–mencapai 10,69 juta ton, naik 5 juta ton dibanding tahun sebelumnya.
Meski impor gandum mengalami penurunan sepanjang Januari-September 2020, yakni sebanyak 8 juta ton, namun jumlah tersebut masih tergolong tinggi.
Baca Juga: Nissa Sabyan dan Ayus Tak Klarifikasi, Ramzi: Ujungnya Keluarin Lagu
Kenyataan tersebut membuat seorang pengusaha sekaligus penggiat tepung lokal, Annisa Pratiwi bersuara.
Menurutnya, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor tepung terigu maupun gandum dengan mengedukasi masyarakat untuk mengurangi konsumsi terhadap tepung terigu.
“Saat ini penggunaan terigu sebagai primadona tepung sebetulnya bisa dikatakan berlebihan. Selain efek terhadap nilai impor yang terlalu tinggi, juga tidak memaksimalkan potensi pangan lokal yang beranekaragam,” ungkap perempuan yang pernah menjadi pembicara di Women’s Forum 2019 ini dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Punya Hubungan Dekat, Jessica Iskandar Bilang Kangen ke Jepang Bareng Nobu