Saat ini singkong menjadi salah satu komoditas pangan lokal yang termasuk dalam program diversifikasi pangan yang digaungkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, pada tahun 2019 jumlah produksi ubi kayu mencapai 16,35 juta ton dari luas panen 0,63 juta hektare.
Beberapa wilayah di Indonesia telah menjadi sentra pengembangan ubi kayu skala besar.
Di antaranya Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Timur, Wonogiri, Gunung kidul, Serdang Bedagai, Simalungun, dan Sikka.
Dengan jumlah produksi sebanyak itu, tentu bukan hal yang sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan tepung mocaf nasional.
Hal inilah yang diyakini Annisa dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor.
"Tapi tidak bisa dipungkiri, faktor pengetahuan dan kebiasaan dari masyarakat yang belum mengenal tepung mocaf atau tepung singkong serbaguna menjadikan produk ini tidak banyak dilirik,” ujar Annisa yang juga Founder PT Agung Bumi Agro.
Baca Juga: Bermanfaat, Cabai Bisa Kurangi Risiko Kematian Akibat Penyakit Ini
Oleh karena itu, sebagai salah satu cara mengenalkan tepung mocaf lebih cepat, kini ia bersama Ladang Lima membuka kelas bisnis inkubasi yang bisa diikuti oleh masyarakat umum maupun para pelaku usaha makanan untuk menciptakan peluang bisnis kuliner yang menyehatkan dengan memanfaatkan mocaf.
Program yang diberi nama Healthypreneur tersebut akan berlangsung secara online.
Melalui kegiatan ini, Annisa ingin menginformasikan penggunaan tepung singkong serbaguna sebagai salah satu opsi bahan baku di rumah yang bisa menggantikan tepung terigu selama ini.
Baca Juga: Penyakit Berbahaya Ini Sering Disangka Gejala Menopause, Hati-Hati!