“Kami berharap, program ini dapat memberikan bekal bagi UMKM untuk go digital, tidak hanya di masa pandemi, tetapi juga untuk terus berkembang dalam era The New Normal Economy, pasca pandemik,” katanya menambahkan.
Sejalan dengan Bank Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Odo R. M. Manuhutu berharap program ini bisa membuat UMKM lebih maju dan membuka akses pasar di dalam dan luar negeri.
“Tahun 2025 mendatang digital economy kita akan mencapai Rp. 1.500 triliun berdasarkan data, jadi UMKM harus memanfaatkan digital platform yang ada. Apalagi UMKM selama ini menjadi tulang punggung perekonomian baik di masa krisis ataupun masa normal,” ujar Odo.
Baca Juga: TikTok Prediksi Tren Pengguna di Indonesia Selama Bulan Ramadan Kelak
“Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk edukasi, tercerahkan dan bisa memanfaatkan ruang digital. Mari kita berkolaborasi, berinovasi dan menguasai pasar dalam dan luar negeri. UMKM Indonesia pasti bisa beradaptasi,” katanya menegaskan.
Arshi Adini Executive Director Asosiasi E-comerce Indonesia (idEA) menjelaskan ada tiga tahap pelatihan dalam Program Edukasi dan Fasilitasi Onboarding UMKM 2021 yakni monitoring output, onboarding engagement dari penggunaan social media dalam bisnis UMKM dan grup mentoring dengan praktisi.
“Total Onboarding UMKM tahun 2020 mencapai 3.823.256 UMKM dan hingga Januari 2021 yang sudah go-online melalui Bangga Buatan Indonesia mencapai 4.300.878. Untuk tahun ini fokus kami adalah meningkatkan kualitas dan transaksi,” ujar Arshi Adini.
Baca Juga: Coway Pilih BTS Sebagai Brand Ambassador untuk Kampanye Global