NOVA.id - Telur merupakan salah satu makanan yang memiliki banyak manfaat.
Ini karena telur mengandung kaya protein sehingga bisa menjadi makanan alternatif untuk mengisi energi tubuh.
Namun, masih banyak orang yang menyebut jika bagian kuning pada telur mengandung lemak dan kolesterol tinggi sehingga tak baik bagi tubuh.
Baca Juga: Waspada! Jangan Pernah Lakukan 5 Hal Ini Saat Rambut Masih Basah
Melansir Kompas.com, Pada tahun 1990an dan 2000an, orang-orang telah mengelompokan telur sebagai makanan berlemak dan berkolesterol.
Tahun 2015, Pedoman Diet AS mengklaim batas konsumsi telur harian hanyalah 300 miligram.
Berdasarkan riset, jumlah konsumsi telur dalam porsi 300 miligram per hari tak akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Klarifikasi Sule dan Kiky Saputri Soal Kontroversi Tolak Diroasting
Lalu, benarkah telur berbahaya bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi? Allison Koch, ahli diet olahraga di Chichago mencoba menerangkannya.
Selama bertahun-tahun, orang mengira kolesterol dalam kuning telur dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ditambah lagi, penelitian menunjukkan lemak jenuh — lemak dalam kuning telur — terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
"Akibatnya, orang-orang — termasuk para atlet — menghindari konsumsi kuning telur. Mereka hanya mengonsumsi bagian putihnya, yag terdiri dari protein dan air," kata Koch.
Baca Juga: Ashanty Bongkar Kelakuan Asli Anang Hermansyah di Belakang Kamera: Manja!