Mengapa Perlu Asuransi Penyakit Kritis Padahal Ada BPJS Kesehatan?

By Redaksi NOVA, Selasa, 30 Maret 2021 | 09:31 WIB
Mengapa Perlu Asuransi Penyakit Kritis Padahal Ada BPJS Kesehatan? (istock)

BPJS Kesehatan dan Asuransi Penyakit Kritis Saling Melengkapi

Di saat sedang menderita sakit yang parah, kemungkinan besar kita akan kehilangan pekerjaan dan juga penghasilan dalam waktu bersamaan.

Ini akan membuat keuangan memburuk, apalagi jika sudah memiliki tanggungan.

Uang pesangon yang didapatkan dari perusahaan mungkin hanya cukup untuk beberapa bulan ke depan.

Hal ini menunjukkan bahwa BPJS Kesehatan saja tidak cukup untuk menanggung risiko yang terjadi tersebut.

Artinya masih membutuhkan layanan asuransi penyakit kritis sebagai pelengkap.

Baca Juga: Survei Manulife: Masyarakat Indonesia Aktif Kelola Kesehatan dan Keuangan di Tengah Pandemi

Uang Pertanggungan Dapat Digunakan untuk Biaya Hidup

Selama masa sakit, bawa ada keluarga yang membutuhkan biaya hidup.

Bila dalam kondisi sakit kritis saat itu membutuhkan pengobatan, butuh istirahat yang mengakibatkan potensi kehilangan pekerjaan sekaligus penghasilan.

Sementara, masih banyak biaya yang harus ditutupi dan terus akan berjalan seperti biasanya pada keluarga.

Seperti biaya sewa rumah, biaya pendidikan anak, biaya listrik tagihan rutin, biaya bulanan rumah tangga, dan sebagainya.

Lalu, uang kontrak pertanggungan atau biasa dikenal UP, inilah yang akan keluar dari pihak asuransi yang bisa digunakan oleh keluarga untuk melanjutkan kehidupan tanpa harus menjadi beban yang sakit.

Baca Juga: Inilah Solusi Proteksi Keuangan Terhadap Penyakit Kritis Perempuan