“Sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan industri makanan dan minuman di Indonesia, kami berusaha menjadi akselerator untuk membantu pengusaha dalam meningkatkan bisnisnya,” ungkap CEO Accelerice Indonesia, Charlotte Kowara.
Startup bidang makanan dan minuman masih menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan, terutama di tengah perkembangan ekonomi digital.
Hal ini membuat jumlah pelaku bisnis makanan dan minuman semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun, mempertahankan bisnis makanan dan minuman tidak mudah.
Baca Juga: Edukasi Potensi Coding Siswa Indonesia, Magnifique dan Yayasan Dian Sastrowardoyo Gandeng Markoding
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melansir jumlah penambahan UMKM rata-rata setiap tahun mencapai 1,4 juta pada 2010-2017.
Tak terbayang jumlahnya saat ini jika semua orang beralih menjadi wirausahawan.
Tentu persaingan bisnis semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu untuk mengasah ide dan inovasi produk masing-masing.
Prinsipnya, agar mendapat tempat di hati konsumen.
Baca Juga: Startup4Industry 2020, Solusi Tekan Dampak Pandemi dengan Teknologi