Instrumen investasi yang berisiko rendah misalnya seperti deposito, surat berharga negara, atau emas.
Sementara instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi di antaranya reksa dana saham dan saham.
Biasanya, investasi di instrumen berisiko rendah dapat memberi keuntungan, meskipun sedang terjadi krisis dunia.
Baca Juga: Pintar Atur Uang, Ini 3 Langkah Atasi Kecemasan Finansial Saat Pandemi
Meletakkan dana investasi pada instrumen yang berisiko tinggi dan rendah bisa dibagi 50:50.
Humprey menyarankan pembagian tersebut bisa diinvestasikan untuk emas dan saham.
Wah, kenapa ya?
Baca Juga: 5 Kesalahan Jualan di E-commerce, Hindari agar Makin Pintar Atur Uang!