Misalnya, jika tujuan keuangan kita adalah berlibur atau untuk memenuhi target dana darurat, kita bisa memilih instrumen investasi yang memiliki tenor jangka pendek.
Sementara jika tujuan keuangan untuk jangka panjang, seperti persiapan dana pensiun, Sahabat NOVA bisa memilih investasi saham, yang memiliki jangka waktu panjang.
"Kalau mau investasi jangka panjang, nanti akan menentukan nih kendaraannya cocoknya untuk yang agresif atau lebih tinggi risikonya karena ini akan digunakan dalam jangka waktu panjang," jelas Shierly.
Baca Juga: Cara Pintar Atur Uang untuk Freelancer dengan Pendapatan Tidak Tetap
3. Pakai dana dingin
Saat berinvestasi, kita harus menggunakan dana dingin.
Shierly mengatakan, dana dingin itu artinya dana yang bukan berasal dari pinjaman, dana darurat, dan dana sehari-hari.
"Misalnya, bulan depan mau bayar sekolah anak, terus mikir, dari pada uangnya nganggur sebulan ke depan, mendingan masukin ah buat beli saham."
"Itu sangat sangat berisiko," ucap Shierly.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)