NOVA.id – Untuk meningkatkan minat terhadap teknologi mulai dari kalangan pelajar SMA terutama perempuan, Technovation Girls Challenge Indonesia digelar.
Program ini dijalankan mulai Oktober 2020 hingga April 2021.
Technovation Girls Challenge Indonesia digelar lewat kerjasama Women in Tech Indonesia dan Society of Women Engineers (SWE) Jakarta untuk mengikuti kompetisi internasional Technovation Girls Challenge.
Baca Juga: Teknologi Berkembang, Pemanfaatan Obat Tradisional pun Makin Modern
Technovation Girls Challenge adalah kompetisi tahunan yang merupakan inisiasi dari Technovation Girls, organisasi nirlaba pendidikan di Amerika Serikat dengan fokus memberdayakan anak perempuan dan keluarga untuk menjadi pemimpin dan mampu memecahkan masalah dengan solutif.
Kompetisi internasional ini terbuka bagi seluruh siswi SMA, mulai dari 15 tahun hingga 18 tahun.
Perempuan muda di dunia diharapkan dapat mengasah keterampilan berpikir kritis, khususnya dalam mengidentifikasi masalah yang ada di sekitar lingkungan dan membangun solusi kreatif melalui aplikasi seluler.
Baca Juga: Bebas dari Rasa Ngilu, Ini Pasta Gigi Khusus Gigi Sensitif dengan Teknologi Canggih
Pada 2020, dua tim dari Indonesia berhasil lolos ke kompetisi internasional Technovation Girls Challenge.
Namun, angka partisipasi ini terbilang sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Hal ini mendorong Women in Tech Indonesia dan Society of Women Engineers (SWE) Jakarta berkolaborasi dalam mewujudkan program Technovation Girls Challenge ke Indonesia untuk meningkatkan minat dan rasa percaya diri siswi-siswi SMA dalam mengikuti kompetisi internasional Technovation Girls Challenge.
Baca Juga: Reimagining Leadership and Innovation Diangkat Jadi Tema ILIF 2021
Women in Tech Indonesia adalah komunitas bagi perempuan-perempuan Indonesia di bidang teknologi yang terbentuk oleh inisiatif dari Xendit, sebuah perusahaan teknologi keuangan yang menyediakan solusi pembayaran di Asia Tenggara.
Sedangkan SWE adalah organisasi advokat terbesar untuk wanita di bidang teknik dan teknologi dengan lebih dari 42.000 anggota yang berasal lebih dari 72 negara.
Dengan latar belakang teknologi yang kuat dari kedua komunitas ini diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong peran aktif perempuan di bidang teknologi.
Baca Juga: Quicktest Luncurkan Laboratorium Baru, Deteksi Covid-19 Lebih Cepat
“Bersama dengan Women in Tech Indonesia, kami ingin membawa lebih banyak perempuan Indonesia di bidang teknologi. Dunia berubah dengan cepat. Kami bertekad untuk terus memberikan dukungan dan bimbingan kepada generasi muda yang akan merasakan manfaat atau dampak dari perubahan tersebut,” Jane Nawilis, Vice President, SWE Jakarta.
Technovation Girls Challenge Indonesia mengadakan program pelatihan kepada 75 siswi SMA dari 4 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Banjarmasin yang dilaksanakan sejak Oktober 2020.
Para peserta dibagi menjadi 17 grup dan mendapat pembinaan eksklusif dari 32 mentor yang memiliki latar belakang berbeda-beda, mulai dari penggiat teknologi hingga manajemen proyek.
Baca Juga: Rekomendasi Teknologi Terbaru dengan Formula Khusus untuk Kulit Cerah
Selama 6 bulan, peserta diperkenalkan kepada dunia teknologi dan bisnis sebagai dasar membangun aplikasi serta rencana bisnis sederhana.
Peserta dan mentor mendapat kesempatan untuk mengikuti acara workshop bersama dengan para ahli di bidang teknologi dan bisnis.
“Dengan mengikuti acara Technovation Girls Challenge Indonesia kami dari tim Aegeus mendapatkan manfaat dan ilmu baru seperti belajar ilmu dasar coding melalui aplikasi Thunkable. Melalui bimbingan mentor kami yaitu Mia Ardini Murni Astari dan Khoirunnisa Afifah, kami ditantang untuk mencari solusi yang tepat dalam memecahkan sebuah masalah yang ada di lingkungan.
Baca Juga: 6 Tahap yang Harus Dijalani untuk Melakukan Metode IVF atau Bayi Tabung
Tentunya dengan mendapatkan juara kedua di kompetisi nasional ini memotivasi kami untuk melakukan yang lebih baik di kompetisi internasional nanti,” cerita Jeanette Tanumihardja, salah satu pembuat aplikasi Hestia dari tim Aegeus.
Rancangan aplikasi yang dibangun oleh para peserta memasuki tahap penjurian pada awal bulan April 2021.
Beberapa hal yang akan dinilai oleh para tim juri diantaranya adalah demo video dari aplikasi yang dibuat, rencana bisnis, serta pitching video.
Baca Juga: Tren Bayi Tabung untuk Dapatkan Bayi Kembar, Bagaimana Faktanya?
Lima aplikasi terpilih melakukan presentasi terbuka pada 10 April 2021 melalui pertemuan secara online.
Penilaian dalam Technovation Girls Challenge Indonesia dilakukan oleh juri-juri ahli yang memiliki latar belakang bisnis dan teknologi: Tessa Wijaya (Co-founder & COO, Xendit), Shiyan Koh (Partner, Hustle Fund VC), Puput Hidayat (AVP Product, Tokopedia), Santi Novani (Dosen SBM ITB), Felicia Kawilarang (VP Marketing Communications, Halodoc), Davida Gondohusodo (Co-founder SWE Affiliate Jakarta), Alex Broekman (VP Strategy, Hacktiv8), Melati Tobing (GE Women’s Network Chairwoman Indonesia), dan Jemmy Chayadi (Director of Strategy & Sustainable Development, Djarum Foundation).
Kompetisi nasional Technovation Girls Challenge Indonesia dimenangkan oleh aplikasi Biophilia dari tim Thriving 5, perusahaan sosial yang bertujuan meminimalisir penggunaan plastik yang berlebihan oleh konsumen dengan memberikan diskon kepada konsumen yang membawa peralatan belanja sendiri.
Baca Juga: IVF, Solusi Medis dengan Teknologi Terkini untuk Hadapi Masalah Infertilitas
Pemenang aplikasi terbaik kedua diberikan kepada aplikasi Hestia dari tim Aegeus.
Pemenang aplikasi terbaik ketiga diberikan kepada aplikasi Esewa dari tim Based.
Aplikasi terfavorit diberikan kepada aplikasi Clawver dari tim Agape dengan jumlah like terbanyak di akun Instagram @womenintechid.
Terdapat empat pemenang dalam kompetisi ini yaitu juara 1, juara 2, juara 3, serta juara favorit, dengan total hadiah sebesar 20 juta rupiah.
Baca Juga: Formula Gandeng Baznas untuk Kampanye Jaga Amanah di Bulan Ramadan
Tidak hanya itu, setiap pemenang juga mendapatkan rangkaian voucher pelatihan gratis dari Hacktiv8, sebuah lembaga pendidikan yang membantu pengembangan individu dalam dunia teknologi.
Voucher pelatihan tersebut mencakup berbagai materi mulai dari kemampuan berpikir kritis hingga data science yang dapat digunakan di platform e-learning Hacktiv8, Kode.id.
“Kami menyadari pentingnya komunikasi yang baik antar anggota agar dapat meraih tujuan bersama. Melalui diskusi tim, kami melihat isu perubahan iklim memiliki dampak yang besar kepada seluruh makhluk hidup di dunia. Oleh karena itu, kami berjuang membangun aplikasi Biophilia hingga akhir kompetisi,” cerita Jocelyn Alycia Ang, salah satu pembuat aplikasi Biophilia dari tim Thriving 5.
Baca Juga: Rekomendasi Sunscreen yang Cocok Melindungi Kulit dan Mengatasi Penuaan Dini
Tujuh belas grup yang berpartisipasi dalam Technovation Girls Challenge Indonesia berhak untuk mengikuti Technovation Girls Challenge internasional pada bulan Mei mendatang.
“Saya sangat bangga dapat bertemu dengan perempuan muda hebat sepanjang perjalanan Technovation Girls Challenge Indonesia. Saya selalu mendukung perempuan Indonesia untuk bergerak di bidang teknologi, baik sebagai insinyur maupun di bidang bisnis. Sebagai perempuan, saya percaya bahwa kita juga dapat melakukan hal besar. Terus semangat dalam mencari peluang untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Tessa Wijaya, Founder dari Women in Tech Indonesia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)