5 Kesalahan yang Sering Muncul Saat Merencanakan Pendidikan Anak

By Dionysia Mayang Rintani,Redaksi NOVA, Jumat, 30 April 2021 | 18:31 WIB
5 Kesalahan yang Sering Muncul Saat Merencanakan Pendidikan Anak (istock)

NOVA.id – Kita pernah mempelajari bahwa ada 3 kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan, dan papan.

Namun, adanya perkembangan zaman membuat pendidikan dan kesehatan termasuk kebutuhan pokok.

Orangtua sudah pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk pendidikan anaknya.

Baca Juga: Pintar Atur Uang Keluarga dengan Mengenal Investasi, Ini Penjelasannya

Yang menjadi permasalahan adalah biaya pendidikan di Indonesia tiap tahunnya mengalami inflasi.

Apakah Sahabat NOVA pernah melakukan penghitungan biaya pendidikan anak atau sudah memiliki perencanaan biaya pendidikan anak?

Menurut perencana keuangan Finansialku, Rista Zwestika Reni, CFP, salah satu cara dalam biaya pendidikan anak adalah melakukan penghitungan dana pendidikan.

Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang dalam Keluarga, Inilah Peran Seorang Ayah

Kemudian, sebaiknya hindari beberapa kesalahan berikut.

Kesalahan Pertama, Tidak Memiliki Perencanaan

Kesalahan fatal dalam perencanaan dana pendidikan anak adalah tidak merencanakan sama sekali.

Sebagai orangtua yang tidak memiliki persiapan dan perencanaan untuk pendidikan anak, maka kita sudah melakukan kesalahan fatal.

Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang Bisnis Rumahan dengan Pendapatan Tidak Tetap

Kesalahan Kedua, Keterlambatan Perencanaan

Kesalahan ke-2 yang paling sering ditemui adalah terlambat dalam melakukan perencanaan keuangan.

Hal tersebut terjadi bukan karena orangtua tidak sadar pentingnya dana pendidikan anak tetapi karena seringnya menunda mempersiapkan dana pendidikan anak.

Baca Juga: 5 Strategi Pintar Atur Uang Belanja agar Tak Boros dan Dompet Aman

Kesalahan Ketiga, Mengabaikan Adanya Inflasi

Banyak orangtua yang salah melakukan kesalahan dalam perencanaan dana pendidikan karena mengabaikan adanya faktor inflasi alias kenaikan dana pendidikan anak.

Biaya pendidikan di Indonesia mengalami inflasi sebesar 15-20% pertahun.

Baca Juga: Pintar Atur Uang Keluarga dengan Mengenal Investasi, Ini Penjelasannya

Kesalahan Keempat, Keliru dalam Menentukan Waktu

Beberapa orangtua keliru memperkirakan antara waktu dan dana yang diperlukan.

Saat menentukan periode waktu, kita perlu menyesuaikannya dengan umur anak saat ini.

Jika anak masih berusia 0 tahun maka kira-kira ada 5 tahapan waktu yang perlu diperhatikan.

  1. Masuk Playgroup dan TK, sekitar 3 tahun dari sekarang anda perlu strategi investasi dalam jangka waktu menengah.
  2. Measui SD, sekitar 6 tahun dari sekarang kita perlu strategi investasi dalam jangka waktu menengah dan panjang.
  3. Masuk SMP, sekitar 12 tahun dari sekarang kita perlu strategi investasi dalam jangka waktu panjang.
  4. Masuk SMA, sekitar 15 tahun dari sekarang kita perlu juga melakukan startegi investasi dalam jangka waktu panjang.
  5. Masuk kuliah S1, sekitar 18 tahun dari sekarang juga memerlukan strategi investasi dalam jangka waktu yang panjang.

Jika meleset terlalu jauh dalam memperkirakan jumlah dan waktu, maka akan menimbulkan kerepotan.

Misalnya, kita melakukan investasi saham untuk biaya playgroup namun ternyata hasil investasinya belum sesuai dengan yang diharapkan.

Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang dalam Keluarga, Inilah Peran Seorang Ayah

 

Kesalahan Kelima, Terlalu Sedikit Menabung dan Berinvestasi

Kesalahan berikutnya adalah kita terlalu sedikit dalam menabung dan berinvestasi.

Contohnya, seharusnya kita berinvestasi 3 juta dalam sebulan.

Namun, kita hanya berinvestasi sekitar 1 juta per bulan.

Baca Juga: Jangan Boros, Ini 4 Tips Pintar Atur Uang Saat Baru Punya Anak

Hal yang perlu di ingat, semua perhitungan perencanaan keuangan selalu berdasarkan asumsi-asumsi.

Sebaiknya, kita menggunakan asumsi yang realistis atau cenderung konservatif.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Meike Isa Alma Sitompul, Finansialku