NOVA.id - Siapa yang tidak kenal dengan Falla Adinda? Dokter sekaligus content creator ini memang kerap wara-wiri di media sosial. Ia kerap membagikan informasi seputar Covid-19.
Falla Adinda kemudian semakin populer saat dirinya masuk ke garda terdepan dalam menangani Covid-19, yakni menjadi relawan di RS Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Bercerita pada NOVA.id, Falla Adinda mengatakan jika menjadi relawan di Wisma Atlet adalah keinginan dirinya sendiri yang didorong oleh rasa kemanusiaan. Menurutnya, ia telah memiliki 3 hal utama, yakni tenaga, waktu, dan ilmu.
Baca Juga: Pakai Tali Masker Ternyata Bahaya, Satgas Covid-19 Beri Solusi Ini
"Yang saya lakukan adalah sebuah panggilan bahwa hari itu ya memang, aku bukan merasa terpilih, tapi aku merasa kalau aku tidak turun hari itu ya kayak takut menyesal aja karena aku punya tenaganya, punya waktunya, punya ilmunya," ujar Falla Adinda saat diwawancarai NOVA.id pada Senin (03/05/21) untuk program spesial The Future Makers.
"Jadi, kalau nggak jadi relawan kok takutnya ketika pandemi ini berakhir ya menyesal karena nggak melakukan apa-apa padahal bisa melakukan sesuatu," tambahnya.
Terjun ke "medan perang" memang bukan perkara kecil. Ada keluarga dan sahabat yang menunggu di rumah dan merasa was-was karena penyebaran virus yang masif. Namun, bagi Falla Adinda, keluarganya mendukung penuh terhadap keputusannya untuk menjadi relawan Covid-19.
Menurutnya, tentu ada ketakutan, tetapi keluarganya telah mengetahui risiko dari seorang dokter.
"Ketakutan, mereka mungkin ada ya tapi nggak ditunjukan. Kalau ditunjukan pasti akunya jadi bergeming. Tapi mereka, ketika aku memutuskan jadi dokter artinya sooner or later hari ini (pandemi) akan ada jadi ya mau nggak mau mereka melepaskan anaknya ke "medan perang" gitu."
"Jadi, ya yang namanya jadi dokter ya risikonya adalah mengobati pasien entah tertular penyakit atau di battlefield yang seperti ini, endemik, pandemik, tapi memang nggak ada yang pernah tau global pandemi akan terjadi di sekarang ini gitu dan yang hidup di hari ini kan nggak ada yang pernah merasakan global pandemi."
"Ada kekagetan dan ketakutan, pasti. Ya, hidup di global pandemi sebagai tenaga medis ya berarti satu paket dengan tanggung jawab untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, jadi mereka sudah saling ngerti," cerita Falla.
Terlebih, Falla Adinda menuturkan jika dirinya tentu sudah memakai pengamanan yang lengkap, seperti APD.
Baca Juga: Prof Wiku: PSBB Transisi, Protokol Kesehatan Tetap Wajib Diterapkan saat Beraktivitas
"Kan pasti kita berbekal APD, keamanan diri, jadi nggak yang menjadi yaa orang yang nekat terjun ke medan perang tanpa senjata kan. Jadi meyakinkan mereka bahwa saya berada di tempat yang aman walaupun ada risikonya."
Dua bulan menjadi relawan di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, Falla Adinda kemudian bergabung di Satgas Nasional Penanganan Covid-19 Sub Bidang Mitigasi.
Di bidang tersebut, Ia bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pandemi COVID-19. Falla Adinda bergabung di Satgas Nasional pada Agustus 2020 hingga hari ini.
"Sekarang aktif di Satgas Nasional di sub bidang mitigasi, udah join dari bulan Agustus tahun lalu, itu dimulai dari awal pandemi sebenarnya adalah jadi relawan di wisma atlet. Cuma setelahnya lanjut nih masih terus berkiprah. Dan lanjut ternyata diterima di Satgas Nasional."
"Kalau Satgas kan di pemerintahan, lebih menjadi pekerja yang membuat pemangku kebijakan, mengatur jalannya bagaimana."
"Apalagi saya di mitigasi kan, berarti saya mengatur Satpol PP, PMI, BNPB, BPPD, jadi bagaimana agar di sebuah wilayah, lonjakannya tidak terlalu besar, atau pun kalau terjadi lonjakan kasus, bisa tertangani dengan baik. Jadi lebih ke arah bagaimana supaya sebuah daerah itu tentram-tentram saja."
Baca Juga: WHO Sebut Soal Gelombang Ketiga Covid-19, Siap-siap Lindungi Diri dengan Cara Ini
"Kalau di wisma atlet ya layaknya dokter umum, mengobati pasien. Tentu jobdesknya berbeda dan Satgas Nasional ini menjadi sebuah mungkin highest career karena di pemerintahan artinya saya diakui sebagai orang yang eligible dan kompeten untuk berada di jajaran itu," beber Falla.
Menurut Falla Adinda, ia tidak merasakan adanya tantangan karena memang sudah menjadi keputusannya.
"So far, nggak ada karena itu memang keinginan sendiri."
Falla mengatakan, dirinya bangga menjadi seorang perempuan dan berkontribusi untuk masyarakat luas.
"Menjadi perempuan dan berdaya itu penting. Apalagi di tengah hal besar di dunia. Saya orang yang sangat bangga menjadi perempuan dan sangat senang bisa berkontribusi."
"I'm proud to do something in this pandemic. Dan saya melakukan hal yang cukup nyata. Saya bisa menunjukkan bahwa woman can do something in big thing," tandas Falla.
Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan, Ini Tips Meningkatkan Imun Tubuh Selama Berpuasa
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)