Ayahnya mendadak meninggal dunia karena penyakit liver kala dirinya masih kelas 1 SMP.
Sedangkan empat hari sebelumnya, sang ibunda sudah terlebih dahulu meninggalkannya ke luar negeri, karena mendapat beasiswa S2.
Rasa terpukul, sedih, kesepian, depresi, akhirnya mengantarkan Dian pada pilihan bunuh diri.
Terlebih sebagai anak tunggal yang berasal dari keluarga menengah, dia tak pernah kehilangan cintanya dari sosok ayah dan ibunya, meski keduanya sudah berpisah sejak dia kelas 3 SD.
“Cerainya tuh enggak kayak di film-film, karena bapak masih tinggal sama kita. Aku seumur hidup, dari kecil tuh tidurnya dulu bertiga."
"Aku enggak pernah punya kamar sendiri, aku tidurnya sama Mama, sama Bapak. Even selama mereka sudah enggak bareng, Bapak masih tidur di sini,” cerita Dian.
Beruntung hal nekat itu tak dilakukannya.
Dian remaja masih memikirkan perasaan sang ibunda yang tengah berjuang keras untuk membawa mereka ke kehidupan yang lebih baik, setelah ayahnya tiada.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Kontak Bantuan
Keinginan untuk bunuh diri bisa muncul karena depresi dan merasa tak ada orang yang membantu.
Jangan menyerah, kamu tak sendiri.
Jika memiliki permasalahan, terus berjuang dan jangan memutuskan mengakhiri hidup.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan untuk kita bisa bercerita dan meringankan keresahan.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa dan berbagai alternatif layanan konseling, kita bisa mengakses informasi pada website Into the Light Indonesia.