NOVA.id - Daripada cuma ditabung, kita bisa mengoptimalkan uang THR untuk investasi atau membuka usaha.
Siapa tahu akan membawa keuntungan yang besar jika dimanfaatkan secara optimal.
Namun sebelumnya, pastikan pos pengeluaran wajib sudah terpenuhi dulu, ya.
Baca Juga: Ini Cara Pintar Atur Uang THR yang Berlebih karena Tidak Mudik Lebaran
Seperti pos pengeluaran untuk zakat dan utang.
Setelahnya baru kita bisa “bermain-main” dengan uang THR untuk akhirnya dijadikan investasi atau modal bisnis.
Nah, mana yang lebih baik?
Baca Juga: 5 Tips Pintar Atur Uang agar THR Tak Langsung Habis dalam Sekejap
Menurut Tejasari, CFP., konsultan finansial, baik investasi atau bisnis sama-sama punya risiko.
Jadi meskipun keduanya baik untuk dilakukan, kita tetap harus bersiap dengan tantangan.
Pertama, jika pilihan jatuh pada investasi maka kita memiliki keuntungan untuk bisa memilih risiko investasi yang sesuai dengan kesanggupan kita.
Baca Juga: 5 Tips untuk Pintar Atur Uang Anggaran Keluarga di Bulan Ramadan
Apakah yang risikonya rendah, menengah, atau tinggi.
Risiko ini akan berbanding lurus dengan keuntungan yang kita dapatkan.
“Kalau investasi, kita masih bisa pilih yang risikonya rendah, meski return-nya rendah juga. Misalnya ingin untuk punya dana darurat. Pas ada THR, jadi kesempatan yang bagus untuk dialokasikan membuat dana darurat di investasi. Kita bisa pilih investasi yang aman seperti pasar uang atau deposito,” ujar Tejasari saat dihubungi NOVA.
Selain itu, investasi umumnya lebih mudah untuk dilakukan dibanding membangun bisnis.
Pasalnya, kita hanya butuh memilih dan menaruh dana, tidak ada usaha tambahan yang diwajibkan.
Apalagi jika berinvestasi di reksa dana. Meski jika kita memilih investasi trading saham, pastinya akan butuh usaha dalam strategi berinvestasi.
Baca Juga: Begini Cara Investasi Emas Online di Tokopedia, Simak Langkahnya
Lalu bicara soal risiko, memang ada kemungkinan nilai investasi turun atau bahkan anjlok dalam waktu cepat dan tidak menentu.
Khusunya jika kita memilih investasi tinggi risiko seperti reksa dana saham atau trading saham.
Makanya disarankan untuk pilih investasi yang lebih aman saja dulu.
Baca Juga: Ini Kelemahan Investasi Emas Online yang Bisa Jadi Pertimbangan
Kedua, jika ingin membuka bisnis, keuntungannya Sahabat NOVA bisa memiliki aset yang dikelola sendiri, milik sendiri yang bisa jadi kebanggaan dan bisa dikembangkan di kemudian hari.
Ada banyak ragam bisnis, dari yang menawarkan produk, jasa, hingga menjadi agen perantara.
Seandainya jumlah THR yang ada di tangan sebesar Rp3 juta, kita bisa saja membeli smartphone baru khusus untuk membuka jasa sebagai penulis yang me-review makanan atau menjadi content creator.
Baca Juga: Benarkah Bisnis yang Ikut Tren Masa Kini Bisa Rugi dan Gulung Tikar?
Bisa juga kita gunakan untuk membangun merek bisnis sendiri.
Misalnya membuat homemade kue kering, kita cukup membeli bahan, pesan stiker brand, dan membeli stoples apik.
Jual dengan metode pre order (PO) supaya lebih aman, lalu tawarkan ke teman dan jajakan di media sosial.
Baca Juga: Benarkah Bisnis yang Ikut Tren Masa Kini Bisa Rugi dan Gulung Tikar?
Meski lebih fleksibel, sayangnya risiko bisnis tak bisa kita pilih.
Kalau kita tak rajin dan tidak memberikan usaha yang keras, maka bisa rugi besar dan gulung tikar.
Makanya dalam berbisnis harus ada kelanjutan dan komitmen di samping menyisihkan uang untuk modal, seperti memikirkan strategi pasar dan persaingan.
“Boleh dibilang risiko di bisnis itu lebih tinggi dibanding risiko investasi yang biasa. Karena kalau investasi yang biasa, kan, lebih terukur risikonya dan kita bisa pilih. Kalau kita tidak siap, belum bisa intens berarti tidak usah (bisnis), pilih investasi saja. Tapi kalau benar-benar berniat mau punya bisnis, ya mari dimulai. Siapa tahu jadi langkah pertama yang baik,” pungkas Tejasari.
Jadi pilih mana, nih, Sahabat NOVA?
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)