Harus Pintar Atur Uang, Berikut Tips agar Kita Terhindar dari Utang Konsumtif

By Widyastuti,Redaksi NOVA, Minggu, 30 Mei 2021 | 08:31 WIB
Ilustrasi utang (Kompas.com)

 

NOVA.id - Di zaman sekarang, tak sedikit bagi kita yang merasakan banyak pengeluaran di masalah dana.

Parahnya lagi, jika pengeluaran tersebut nominalnya lebih besar dari pemasukan.

Tak sedikit pula yang akhirnya memberanikan diri untuk berutang agar bisa menutupi kekurangan dana tersebut.

Baca Juga: Lakukan Foto Keluarga Tanpa Stefan William, Celine Evangelista Bongkar Hubungannya dengan Sang Suami Saat Ini

Untuk itu berikut tips yang dapat Sahabat NOVA lakukan agar kamu terhindar dari utang konsumtif, menurut perencanaan keuangan Finansialku Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, CFP:

1. Buat anggaran/budgeting

Dengan membuat anggaran dari penghasilan yang kita terima maka kita sudah memiliki alokasi dana untuk setiap pos pengeluaran yang ada. Sehingga kita tidak perlu berutang untuk membayar kebutuhan atau pengeluaran yang ada.

2. Selalu lunasi atau bayar penuh tagihan kartu kredit

Jika kita menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran pada saat kita berbelanja, maka pastikan kita bisa melunasinya pada saat tagihan datang.

3. Menabung dulu sebelum membeli

Prinsip ini memang selalu dipakai sejak dulu dan sebenarnya terbukti berhasil membuat banyak orang terhindar dari utang konsumtif. Saat barang yang kita beli adalah untuk dikonsumsi/nilainya turun, maka lebih baik menabung dulu sebelum membeli.

Baca Juga: Baper Lihat Irwan Mussry Romantis, Maia Estianty Sampai Tak Bisa Berkata-kata

Lalu, bagaimana jika saat ini sudah memiliki banyak utang konsumtif? Ada beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan agar kita bisa bebas dari utang konsumtif:

1. Jangan menambah utang lagi. Utang hanya bisa diselesaikan jika kita tidak menambah hutang baru lagi atau menutup utang dengan utang.

2. Buat daftar hutang yang kita miliki. Catat secara detail utang apa saja yang kita miliki mencakup pokok utang, cicilan/minimum payment, bunga, serta informasi lain terkait hutang tersebut.

3.Buat prioritas pelunasan utang. Mulai atur utang mana yang akan dilunasi terlebih dahulu bisa dari pokok hutang terkecil hingga terbesar.

Baca Juga: Mengintip Serunya Acara Komunitas AprilSquad19, Mulai dari Tiup Lilin Virtual hingga Sharing Session dengan Ayudia Bing Slamet

4. Alokasikan dana khusus dari cashflow (bulanan/tahunan) atau aset yang dimiliki untuk melunasi utang.

5. Mulai komit menabung untuk dana darurat sehingga kita tidak perlu berutang lagi.

Jika, tidak berhati-hati maka utang produktif seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Usaha juga bisa membuat keuangan kita tidak sehat.

Utang produktif yang terlalu banyak bisa memberatkan cashflow, sehingga bisa berujung pada tergerusnya tabungan bahkan timbulnya utang konsumtif.

Perlu bijak dalam mengambil keputusan untuk mengambil utang produktif, pastikan rasio utang sehat, ketahui berapa bunga yang kita bayar dan buat rencana pelunasan utang.

Namun, bagaimana jika kita berutang untuk membuka usaha tetapi mengalami kerugian atau bangkrut di tengah jalan, padahal utang belum lunas? Apa solusinya?

Baca Juga: Pakar Ekspresi Wajah Sebut 2 Hal Ini Konsisten Terbaca di Raut Wajah Felicia Tissue Saat Bongkar Hubungannya dengan Kaesang Pangarep

 

Utang untuk usaha memang termasuk utang produktif karena dana yang didapatkan bisa digunakan untuk modal usaha lalu usahanya menghasilkan atau menambah penghasilan.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa usaha hasilnya tidak pasti atau tetap setiap bulannya terutama untuk usaha yang baru mulai, sehingga jika penghasilan usaha belum stabil disarankan tidak berutang.

Jika saat ini dalam kondisi sudah memiliki utang usaha namun usaha mengalami kerugian atau bangkrut ditengah jalan maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Cek kondisi keuangan pribadi dan usaha. Cek dan gunakan aset yang masih dimiliki untuk bisa membayar hutang.

2. Menurunkan pengeluaran lain agar bisa membayar cicilan utang. Turunkan segala pengeluaran yang ada terutama pengeluaran non primer agar alokasi cashflow bisa diprioritaskan untuk membayar utang.

3. Restrukturisasi utang. Lakukan restrukturisasi hutang ke bank agar kita mendapatkan keringanan bisa berupa penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu, pengurangan tunggakan pokok, dan lain-lain.

Baca Juga: 3 Bulan Resmi Cerai dari Kiwil, Rohimah Kepergok Sudah Miliki Gandengan Baru

Di tengah kondisi pandemi atau penuh ketidakpastian seperti saat ini setiap keputusan keuangan perlu dipikirkan dengan baik dan bijak, jangan terburu-buru baik dalam hal utang maupun hal lainnya yang akan berdampak pada keuangan kita.

Lakukan langkah-langkah berikut:

1. Mengenali jenis-jenis utang yang ada.2. Miliki Dana Darurat sebelum memiliki hutang apa pun3. Bijak dalam mengambil keputusan berutang4. Lakukan Financial Check Up untuk mengetahui kondisi keuangan saat ini5. Buat list utang yang dimiliki dan buat plan pelunasan utang6. Jangan berutang atau menambah hutang dalam kondisi yang tidak pasti.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Penulis: Meike Isa Alma Sitompul