Mengenal Unschooling, Siapkah ketika Anak Tidak Perlu Sekolah?

By Dinni Kamilani, Kamis, 3 Juni 2021 | 18:58 WIB
Azizah Maha Putri, Praktisi Unschooling, Founder @unschooling.id/ Mommy nya Ibi unscooler (9 tahun). (dini/ NOVA.id)

NOVA.id - Rumah ternyata bisa jadi tempat efektif belajar anak, bagaimana peran orangtua?

Belajar tatap muka memang tak harus di sekolah. Seperti kita tahu, ada juga yang namanya metode unschooling.

Memang di Indonesia, metode itu belum sepopuler homeschooling. Namun, bukan berarti belum ada yang menerapkan cara seperti ini untuk pendidikan anak.

Baca Juga: Sang Anak Beranjak Dewasa dan Sudah Mulai Suka dengan Lawan Jenis, Ariel NOAH Protektif: Mudah-mudahan Nggak Ngambek ya

Berbeda dengan homeschooling, unschooling tidak tergantung dengan kurikulum tertentu.

Pendiri komunitas Unschooling Indonesia, Azizah Maha Putri atau biasa disapa Ica, menyebut bahwa kurikulum unschooling dirancang special oleh orangtua, dengan menyesuaikan tingkat perkembangan psikologis, kepribadian, serta kecerdasaan majemuk pada anak.

“Unschooling atau dalam terjemahan kasarnya “tidak sekolah”, adalah metode pendidikan yang diselenggarakan oleh orangtua sendiri,” kata Ica kepada NOVA.

Baca Juga: Anak Suka Tiba-Tiba Marah? Ini yang Harus Dilakukan Orangtua agar Tak Salah Langkah

Unschooler alias anak yang menjalankan pendidikan dengan metode unschooling, bisa melakukan hal-hal yang mereka inginkan sambil belajar dari orangtuanya sendiri.

Mereka bebas menentukan apa yang ingin mereka pelajari. Ica dan suami sepakat bahwa sekolah bukanlah sebuah kewajiban, namun pilihan.

“Orangtua unschooler berperan memfasilitasi pendidikan anak. Mulai bentuk aktivitas, lokasinya, menggunakan alat apa saja, siapa pemandunya, kursusnya apa, dan lain-lain dilakukan atas kehendak anak. Bukan arahan orangtua,” kata Ica.

Baca Juga: Pola Pengasuhan Positif Bantu Orang Tua Dampingi Anak di Masa Transisi

Orangtua unschooler diwajibkan memiliki pengetahuan yang cukup, karena dia sebagai fasilitator dalam metode unschooling ini.

Kata Ica sejatinya, unschooling sudah ada jauh sebelum pendidikan di sekolah, dahulu semua orangtua mengasuh anak mereka sendiri, dengan kebudayaan dan keyakinan yang mereka anut.

Cara Belajar Terbaik

Seperti dilansir dari Perkumpulan Homeschooler Indonesia, unschooling secara harafiah punya makna kebalikan atau kontra dengan dunia sekolah.

Baca Juga: Bila si Kecil Berperilaku Baik, Mari Berikan 5 Hadiah Ini Padanya

 

 

Unschooling pertama kali dicetuskan John Holt (1923-1985), yang juga pelopor Gerakan Homeschooling di Amerika Serikat.

Dia ingin menolak nilai dan praktik persekolahan, yang dianggapnya sebagai proses belajar yang disetir sistem, alih-alih oleh anak sebagai si pemelajar.

Menurut Holt, anak secara alamiah adalah pemelajar. Dia tahu, cara terbaik belajar tentang hal-hal yang paling dia butuhkan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Buka Peluang Pendidikan Panti Asuhan Jadi Perhatian Khusus

Holt percaya, proses belajar anak tidak perlu disetir orang dewasa. Biarkan anak yang jadi memimpin proses belajarnya sendiri.

Ica menuturkan, anak unschooling biasanya enggak kuliah, karena dia tidak mencari ijazah. Ilmunya bisa didapatkan di luar kampus.

Tapi kalau mau kuliah, bisa memilih kampus yang proses seleksinya tanpa ijazah, atau mengikuti ujian persamaan supaya punya ijazah, seperti yang dilakukan Susi Pujiastuti misalnya, saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Baca Juga: Gejala Disleksia pada Anak Sekolah Dasar, Jangan Disepelekan!

“Saat anak sudah dianggap dewasa, orangtua melepas, jadi (praktik unschoolingnya) orangtua membantu anak belajar hidup dan memilih dalam hidup, membekali diri, selanjutnya anaklah yang menentukan,” tambah Ica.

Persiapan Mental Adalah yang Utama

Lalu, apa yang harus disiapkan orangtua unschooler? Mental adalah yang utama bagi orangtua, yang memutuskan anaknya unschooling.

Artinya, bisa enggak kita sebagai orang tua menerima pandangan bahwa anak itu tidak wajib sekolah? Karena buat Sebagian orangtua, hal ini mungkin tak mudah diterima.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah Lagi, Kenali Ciri-Ciri Mental Anak yang Sehat

Jadi butuh pemikiran yang matang agar tak menimbulkan keraguan di tengah jalan.

“Jadi kesiapan secara mindset, mental, pemikiran, secara tindak tunduk itu semua sudah membebaskan dari persekolahan. Jadi itu harus dilepas,” kata Ica yang banyak

Selain itu, Ica juga membekali dirinya dengan banyak membaca buku tentang unschooling.

 Baca Juga: Cara Tepat Kelola Emosi Anak agar Tak Bosan Belajar dari Rumah

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)