Mengenal Kumbang Moncong pada Kebun Kelapa Sawit, Apa Kelebihannya?

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 21 Juni 2021 | 20:31 WIB
Perkebunan Kelapa Sawit (ilustrasi) (istock)

 

E. kamerunicus pada perkebunan sawit dapat meningkatkan produksi minyak dan nilai tandan buah (fruit set).

Nilai fruit set yang baik pada kelapa sawit adalah diatas 75%.

Nilai ini dapat dicapai dengan adanya populasi kumbang E. kamerunicus minimum sekitar 20.000 ekor per hektar (Lumentut, 2015).

Dari informasi tersebut, pelaku pekebun dapat menentukan pengelolaan yang tepat terhadap keberadaan kedua jenis serangga ini.

Baca Juga: McDonald’s Hadirkan The BTS Meal, Army Jangan Sampai Ketinggalan!

Rhynchoporus sp. memiliki ukuran tubuh 10x lebih besar dibandingkan dengan Elaedobius kamerunicus, dan dijumpai pada sekitar pelepah sawit sedangkan E. Kamerunicus pada bunga tandan sawit.

Rhynchoporus sp. sebagai musuh petani harus segera dikendalikan dengan cara membersihkan kebun (sanitasi) dan mengurangi tempat berkembangbiak hama, monitoring hama, mengumpulkan dan memusnahkan larva dan imago, menggunakan perangkap feromon, serta pengendalian kimia untuk menekan perkembangan hama di lapangan.

Dalam pengendalian menggunakan insektisida kimia harus dilakukan secara bijaksana.

Baca Juga: Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Program Daur Ulang Popok Bekas Makin Ditingkatkan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan di laboratorium dan di lapangan oleh Hutauruk (1985) diketahui bahwa pada umumnya semua jenis insektisida untuk hama sawit yang diaplikasikan dengan semprot maupun injeksi batang, bersifat toksik terhadap E. kamerunicus.

Oleh karena itu, sangat  dihindari pengaplikasian langsung pada bunga, dan dianjurkan untuk memilih insektisida yang memiliki selektivitas tinggi terhadap hama sasaran dan bersifat lebih ramah lingkungan (Prasetyo 2012).

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)