NOVA.id - Merencanakan keuangan dalam sebuah keluarga adalah hal yang sangat penting sekaligus menantang.
Banyak yang harus diatur mulai dari hal-hal sederhana seperti biaya hidup sehari-hari, hingga hal-hal yang membutuhkan perencanaan jangka waktu tertentu.
Seperti pembiayaan KPR, perencanaan pensiun di hari tua, proteksi kesehatan sekeluarga, hingga yang terpenting untuk masa depan anak yaitu dana pendidikan.
Baca Juga: Rekomendasi BB Cream dari Brand Lokal untuk Alas Makeup yang Ringan
Dana Pendidikan anak sering menjadi tantangan terbesar orangtua di masa sekarang. Mengapa demikian?
Akibat adanya kenaikan inflasi biaya per-tahunnya yang cukup besar yang berkisar antara 10-12 persen per tahun.
Hal ini membuat setiap orangtua harus mulai memikirkan sejak dini biaya pendidikan anaknya dari tahap TK sampai dengan kuliah.
Apalagi anak-anak di zaman sekarang dalam menempuh pendidikan kuliahnya tidak hanya sampai jenjang S1 saja, bahkan sudah banyak yang sampai S2.
Maka dari itu, tidak ada langkah lain yang lebih bijak selain merencanakan dana pendidikan anak di masa yang akan datang mulai dari sekarang.
Baca Juga: Tetra Pak Indonesia Ajak Perempuan Berkontribusi dalam Industri Manufaktur Makanan
Nah, salah satu yang bisa dipersiapkan yaitu menabung rutin ke dalam instrumen investasi yang ditarget untuk memiliki imbal bagi hasil di atas inflasi biaya pendidikan.
Beberapa instrumen investasi ini bisa dipilih sesuai dengan kenyamanan dan profil resiko dari setiap orangtua sebagai kendaraannya menyiapkan dana pendidikan anak menurut perencanaan keuangan Finansialku, Harryka Joddy P., S.Psi., CFP®:
Baca Juga: Jarang Disadari, Kebiasaan Ini Membuat Rumah Kotor dan Berantakan
1. Deposito
Deposito adalah tabungan berjangka dari Bank yang aksesnya paling mudah diakses oleh masyarakat saat ini.
Perlu diperhatikan bahwa, deposito memiliki imbal bagi hasil yang cukup kecil dan memiliki tingkat resiko paling rendah.
Deposito cocok untuk investasi dana pendidikan yang akan dipergunakan satu sampai tiga tahun lagi.
Dengan imbal bagi hasil yang kecil, maka orangtua yang menggunakan deposito harus menaruh dana yang cukup besar sesuai dengan hitungan kebutuhan dana Pendidikan anaknya.
2. Emas
Emas atau Logam Mulia dapat dipilih sebagai salah satu instrumen investasi untuk dana pendidikan anak yang aman dan peruntukan jangka menengah hingga panjang.
Harga emas relatif stabil dan dapat digunakan untuk melawan inflasi, namun sebaiknya investasi di emas dalam jangka panjang harus diimbangi dengan instrumen lainnya untuk saling melengkapi.
Baca Juga: Menu Makanan Lezat dan Praktis untuk Temani WFH ala Fiesta Ready to Serve
3. Reksadana
Reksadana adalah instrumen investasi yang paling fleksibel karena memiliki 4 jenis produk. Mulai dari reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, hingga reksadana saham.
Masing-masing memiliki karakteristik dan tingkat resiko yang berbeda-beda. Kamu dapat mencampurnya dalam sebuah portofolio untuk memberikan keuntungan imbal bagi hasil yang optimal dalam menyiapkan dana pendidikan anak jangka pendek, menengah, dan panjang.
Lalu, juga kinerja reksadana ini dapat dievaluasi setiap saat sehingga orang tua dapat dengan mudah mengalihkannya ke produk lain untuk mencari imbal bagi hasil tertinggi.
Baca Juga: Tips Dampingi Anak di Tahun Ajaran Baru 2021 Bagi Orangtua Tanpa ART
4. Saham
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki tingkat resiko paling tinggi namun juga mampu memberikan imbal bagi hasil maksimal.
Oleh karenanya, saham cocok digunakan untuk mempersiapkan tujuan Pendidikan anak kuliah jangka panjang, misalnya diatas 10 tahun.
Tetapi untuk membeli saham, setiap orangtua harus membekali dirinya dengan pengetahuan baik itu analisa teknikal maupun fundamental dari setiap saham.
Penulis: Meike Isa Alma Sitompul