NOVA.id - Kabar duka, dalang Ki Manteb Sudarsono meninggal dunia pada Jumat (02/07) hari ini di usia 72 tahun.
Menurut seorang rekan dari Ki Manteb Sudarsono, Sugeng Nugroho, sang dalang meninggal dengan diagnosa covid-19.
"Beliau akan dimakamkan secara protokol kesehatan," katanya dikutip dari TribunSolo.com.
Baca Juga: Ki Manteb Soedharsono: Saya Nikah Tujuh Kali
Ki manteb Soedharsono diketahui memiliki komorbid penyakit di paru-parunya.
"Beliau sering berobat soal permasalahan paru-parunya," ujarnya.
Berikut ini biodata atau profil Ki Manteb Sudarsono yang dilansir dari TribunSolo.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Perkuat Imunitas dengan Konsumsi Imunostimulan Herbal
Ki Manteb Soedharsono yang lahir di Palur, Mojolaban, Sukoharjo, 31 Agustus 1948 adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang dari Jawa Tengah.
Ia merupakan putra dari seorang dalang juga yang bernama Ki Hardjo Bahim dan ibunya berprofesi sebagai seniman, penabuh gamelan.
Ki Hardjo rupanya sering mengajak Manteb ikut mendalang ketika ia mengadakan pertunjukan.
Baca Juga: Dikabarkan Meninggal Dunia Hari Ini, Inilah Profil Peramal Mbak You
Manteb diketahui bersekolah di STM Manahan, Solo. Namun sejak kecil Manteb sudah laris sebagai dalang sehingga pendidikannya pun terbengkalai.
Hingga pada akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah untuk mendalami karier mendalang. Saat usia lima tahun, ia sudah bisa mendalang.
Popularitas Ki Manteb Soedharsono sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987.
Baca Juga: Profil Rezky Aditya, Suami Citra Kirana yang Digosipkan Hamili Perempuan Lain
Pada tanggal 4–5 September 2004, Ki Manteb membuat rekor MURI pentas wayang kulit terlama dengan mendalang 24 jam tanpa henti dengan lakon Baratayudha.
Sebelumnya, Ki Manteb juga sudah memperoleh banyak prestasi, yaitu:
1982: Juara Pakeliran Padat se-Surakarta. Prestasi tersebut membuat namanya mulai menanjak.
1995: Mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto berupa Satya Lencana Kebudayaan.
Baca Juga: Profil SK Trimurti: Dari Guru Jadi Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia
1998: Menggelar pertunjukkan kolosal di Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah, dengan lakon Rama Tambak. Pergelaran yang sukses ini mendapat dukungan dari pakar wayang STSI.
2010: Penghargaan “Nikkei Asia Prize Award 2010” dalam bidang kebudayaan dianugerahkan kepada Ki Manteb Soedharsono karena kontribusinya yang signifikan bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia terutama wayang kulit.
Berkat keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai Dalang Setan.
Ki Manteb Soedharsono juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)