PPKM Darurat, Sejumlah Daerah Cegah Lonjakan Kasus dan Perketat Vaksinasi Covid-19

By Amalia Purmama Sari, Minggu, 4 Juli 2021 | 16:25 WIB
Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar saat menghadiri acara “Dialog Produktif” yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (1/7/2021). ((DOK. Kemenkominfo))

NOVA.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali mulai Sabtu (3/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021).

Penerapan PPKM darurat itu merupakan kebijakan pemerintah menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa minggu terakhir.

Adapun cakupan area yang mengimplementasikan PPKM darurat mencapai 48 kabupaten atau kota dengan penilaian situasi pandemi level empat dan 74 kabupaten atau kota dengan penilaian situasi pandemi level tiga.

Salah satu daerah yang menerapkan PPKM darurat adalah Kabupaten Tangerang. Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar menuturkan, daerahnya telah memasuki zona merah dengan kondisi pandemi level tiga.

Menurut dia, laju penularan di Kabupaten Tangerang naik secara signifikan dalam satu hingga dua minggu terakhir.

Baca Juga: Indonesia Terima Bantuan 998.400 Dosis AstraZeneca dari Jepang, Menkes Ucapkan Terima Kasih

“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sudah berusaha mengantisipasi, tetapi kondisi saat ini berbeda,” ujar Ahmad saat menghadiri acara “Dialog Produktif” yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (1/7/2021).

Dia menjelaskan, saat ini, tingkat keterisian kamar rawat pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang sudah berada pada angka 92 persen. Bahkan, rumah singgah untuk menampung pasien bergejala ringan pun dinilai sudah tidak mencukupi lagi.

“Ini menunjukkan betapa seriusnya peningkatan kasus yang terjadi dalam satu hingga dua minggu terakhir,” kata dia.

Untuk mengatasi hal itu, sebut dia, Pemkab Tangerang pun membatasi sejumlah aktivitas masyarakat selama PPKM darurat.

“Kegiatan masyarakat seperti resepsi pernikahan, khitanan, dan acara keagamaan berpotensi memunculkan kerumunan. Ini semua akan kami tiadakan. Begitu juga dengan berbagai kegiatan rapat dan seminar,” papar Ahmad.

Baca Juga: Jane Shalimar Meninggal Dunia, Vanessa Angel Beri Ucapan Duka Cita

Menurut dia, langkah terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah membantu meringankan beban tenaga kesehatan (nakes). Dalam hal ini, masyarakat bisa saling membantu dengan menjadi agen yang menyampaikan informasi secara benar dan tepat mengenai pandemi di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Selain mengingatkan dan mengedukasi masyarakat, sebut Ahmad, pihaknya juga terus menggencarkan program vaksinasi Covid-19.

“Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya volume vaksin yang didistribusikan, kita bisa melaksanakan 20.000 dosis per hari. Target dari saya itu 100.000 dosis per minggu,” jelasnya.

Tak hanya itu, Ahmad bahkan mendorong pabrik-pabrik di Kabupaten Tangerang untuk segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin Gotong Royong.

“Beberapa pabrik seperti Mayora dan Torabika itu sudah melaksanakan vaksinasi Gotong Royong dosis pertama,” ungkapnya.

Baca Juga: Jane Shalimar Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Covid-19

Senada dengan Bupati Tangerang, dokter sekaligus tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Jawa Timur (Jatim) dr Makhyan Jibril Msc M Biomed memaparkan kondisi pandemi yang terjadi di daerahnya.

Hampir sama dengan Kabupaten Tangerang, tingkat keterisian kamar rumah sakit di Jatim naik secara drastis. Hal ini dibuktikan dengan keterisian ruang isolasi yang mencapai 82 persen dan ruang ICU sebesar 72 persen.

“Dalam dua minggu saja, kita bisa melihat tingkat keterisian kamar rumah sakit yang sebelumnya hanya berkisar 20 hingga 30 persen saja,” ungkap Jibril yang juga hadir dalam acara tersebut.

Menurut dia, lonjakan kasus di Jatim kebanyakan berasal dari klaster keluarga.

“Setelah kami melakukan penelusuran, ternyata klaster keluarga meningkat drastis dan menjadi klaster dengan penyebaran tertinggi di Jatim,” ujar Jibril.

Atas dasar itu, Jibril menilai program vaksinasi penting untuk ditingkatkan. Sebab, menurut dia, vaksinasi merupakan salah satu kunci untuk menekan laju penularan Covid-19.

“Kita sepakat program vaksinasi ini sebagai salah satu kunci untuk menekan laju Covid-19 di Jatim. Kita sudah mempercepat vaksinasi kurang lebih 4,9 juta penduduk untuk tahap pertama dan 2.065.000 penduduk untuk tahap kedua,” terangnya.