Nova.id – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Rabu (21/7/2021) mengatakan bahwa sejumlah provinsi di Indonesia melaporkan penurunan angka bed occupancy rate (BOR).
Meski demikian, penurunan angka BOR belum terlalu signifikan dan situasi pandemi di seluruh provinsi Jawa dan Bali masih berada pada level 4.
Adapun dr Nadia mengatakan, BOR di DKI Jakarta masih berada di angka 84 persen, Jawa Barat 89 persen, Jawa Tengah 78 persen, dan Bali 80 persen. Sementara wilayah Yogyakarta dan Banten, menurut Nadia belum mengalami penurunan signifikan dari minggu-minggu sebelumnya.
“Di Provinsi Banten, BOR semua kabupaten kota tetap atau menurun dibandingkan minggu sebelumnya,” ujar Nadia melalui Siaran Pers PPKM, Rabu (21/7/2021).
Baca Juga: Roger Danuarta Syuting dengan Perempuan Lain, Ini Tanggapan Cut Meyriska
Terkait jumlah tempat tidur, dr Nadia mengungkapkan bahwa sebanyak 91.787 tempat tidur dari total 124.747 tempat tidur telah digunakan untuk perawatan pasien Covid-19.
Untuk itu, Kemenkes akan terus mengupayakan penambahan jumlah tempat tidur di berbagai wilayah sekaligus menata ulang lokasi pelayanan pasien Covid-19.
“Dari 3.083 rumah sakit (RS) yang ada di seluruh Indonesia, telah ditetapkan 990 rumah sakit untuk melayani pasien Covid-19. (Jumlah tersebut) sangat memungkinkan untuk ditambah mengingat eskalasi kebutuhan di lapangan,” ujar Nadia.
Terkait dengan ketersediaan oksigen, Nadia menyebut, saat ini Kemenkes telah bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat guna mencegah kelangkaan oksigen di lapangan.
Menurutnya, Kemenkes terus mendorong pihak RS untuk berkomunikasi mengenai ketersediaan oksigen. Sementara, pemerintah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari industri gas, start up, dan pebisnis untuk memenuhi kebutuhannya. Pemerintah juga menerima bantuan dari negara-negara sahabat dan melakukan impor oksigen.
Baca Juga: Anwar Fuady Berduka, Istri dan Anak Sulung Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Pemerintah juga sudah menerima donasi berupa concentrator, tabung oksigen, serta liquid oksigen yang berasal dari Singapura, Australia, Temasek, Indorama, Shopee, Pertamina, dan Tanoto. Meski demikian, Nadia mengingatkan akan pentingnya pelaksanaan testing dan tracing guna memaksimalkan penemuan kasus serta menurunkan positivity rate.
“Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah meningkatkan kapasitas tracing dengan melibatkan kader, mahasiswa, bidan desa, atau babinsa dan babinkamtibmas, serta puskesmas yang sudah mendapat bantuan biaya operasional kesehatan (BOK),” lanjutnya.
Tidak ada wilayah tanpa risiko
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi mengatakan bahwa saat ini tidak ada wilayah yang nol risiko selama pandemi. Risiko tinggi dan rendah bisa tetap terjadi bergantung dengan aktivitas masyarakat di wilayah tersebut.
Oleh sebab itu, kekompakkan untuk menjalankan peraturan selama PPKM Darurat diperlukan. Menurutnya, positivity rate tidak akan berkurang apabila satu pihak menjalakan PPKM Darurat secara ketat, sementara pihak lain tidak.
Pasalnya, menurut dia, saat ini tidak ada wilayah yang nol risiko selama pandemi. Risiko tinggi dan rendah bisa tetap terjadi bergantung dengan aktivitas masyarakat di wilayah tersebut.
“Varian Delta menular jauh lebih cepat dari varian sebelumnya, jadi tidak ada kegiatan yang aman dari risiko,” ujar Jodi dalam kesempatan serupa.
Selain membatasi kegiatan masyarakat, pemerintah juga menggenjot upaya test and tracing untuk mengurangi positivity rate. Pemerintah akan terus melaksanakan upaya tersebut secara masif di berbagai daerah.
“Sistem testing dan tracing yang masif akan siap dalam waktu dekat,” ujar Jodi.
Baca Juga: Verrell Bramasta dan Febby Rastanty Unggah Foto Serasi, Netizen: Semoga Jodoh
Test dan tracing akan dikawal oleh Satgas Penanganan Covid-19, TNI, Polri, serta didukung oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan belasan ribu relawan yang berasal dari berbagai organisasi.
Apresiasi masyarakat yang patuh
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam kesempatan yang sama ikut mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu mencegah terjadinya lonjakan kasus di berbagai daerah selama PPKM Darurat.
Apresiasi disampaikan baik untuk masyarakat yang patuh terhadap aturan PPKM Darurat hingga relawan.
Baca Juga: Bantu Pasien Isoman, Imam Darto Berbagi Virus Kebaikan di Masa Pandemi
“Atas nama tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, kami berterima kasih dan salut dengan bapak ibu yang menjadi relawan di masa melonjaknya kasus di minggu-minggu belakangan ini,” ujar Reisa.
Tidak lupa, Reisa juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang hingga saat ini masih menaati protokol kesehatan serta bersedia melaksanakan salat Idul Adha 1442 di rumah.
“Terima kasih kami sampaikan kepada ratusan juta rakyat Indonesia yang taat peraturan PPKM, tinggal di rumah, mengurangi mobilitas, dan memperketat protokol kesehatan baik di tempat umum maupun di keluarga,” ujarnya.
Selain memberikan apresiasi, Reisa juga tidak lupa mengingatkan masyarakat untuk tetap menegakan protokol kesehatan dan membatasi aktivitas di luar rumah.
“Pakai masker dobel, jaga jarak dengan tetap di rumah, cuci tangan sesering mungkin,” kata Reisa.