Dikutip dari Kompas.com, Dr. Viki Male, immunologist dari Imperial College London punya jawabannya!
Viki mengatakan, perubahan tersebut tidak akan bertahan seumur hidup.
Meski begitu, Viki mengakui belum bisa memastikan apakah vaksin covid-19-lah yang menyebabkan gangguan dalam siklus menstruasi.
Baca Juga: Duh, Masih Banyak Remaja Perempuan Tidak Peduli Kebersihan Menstruasi
"Kami belum benar-benar bisa memastikannya, namun banyak orang melaporkan telah mengalaminya," ujar dia.
Sejumlah laporan menyebutkan, intensitas menjadi jauh lebih tinggi dan jadwal haid yang sedikit tertunda.
Viki juga menyebut bahwa ada jenis vaksin lain yang memang terbukti memengaruhi hormon perempuan.
Namun biasanya, gangguan itu akan kembali normal setelah bertahan selama 1-2 siklus mentruasi.
Baca Juga: Pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi, Bukan Hal yang Tabu!