NOVA.id - Banyak pasien isolasi mandiri (isoman) Covid-19 meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit.
Keluarga lambat menyadari kondisi kritis yang terjadi sehingga berakibat pada nyawa pasien.
Isoman dianjurkan bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) dan pasien yang mengalami bergejala ringan.
Baca Juga: Lakukan 3 Olahraga Ini Jika Ingin Sembuh Covid-19 Lebih Cepat
Istirahat cukup, asupan makanan bergizi dan multivitamin diaggap cukup untuk membangun imunitas tubuh melawan infeksi tersebut.
Meski demikian, pasien isoman bisa mengalami gejala pemburukan yang meningkatkan gradasi keparahannya.
Status pasien berubah menjadi gejala sedang, berat atau kritis sehingga harus segera dibawa ke layanan kesehatan.
Baca Juga: 5 Cara Raisa dan Hamish Menjaga Kesehatan Anak Saat Pandemi Covid-19
Dr. Daeng M Faqih, Ketua Umum Pengurus Besar IDI, mengatakan pasien isoman yang meninggal biasanya mengalami pemburukan sehingga seharusnya sudah ditangani dokter di rumah sakit.
"Banyak keluarga tidak mengerti bahwa kondisi pasien memburuk, misalnya saja saturasi rendah," jelasnya dalam diskusi virtual bertajuk Dukungan Good Doctor untuk Program Vaksinasi Nasional dan Penanganan COVID-19 di Indonesia pada Kamis (22/07/2021).
Untuk mencegah kondisi tersebut, ia menjabarkan dua tanda bahaya yang harus disadari pendamping pasien isoman.
Baca Juga: Raffi Ahmad Pernah Positif Covid-19, Putuskan Pisah Rumah dari Nagita Slavina untuk Sementara
1. Gejala bertambah berat
Pasien isoman hendaknya menyadari jika terjadi peningkatan gejala yang dirasakan. Jika berbagai keluhannya bertambah berat, ini bisa menjadi tanda pemburukan.
Beberapa hal yang mungkin dialami seperti gangguan pernapasan, pnemonia, radang tenggorokan, napas cepat, bernapas pendek-pendek dan frekuensi napas tidak normal.
Frekuensi pernapasan normal manusia seharusnya 24 kali per menit, selain dari itu menandakan adanya gangguan.
Daeng mengatakan gangguan napas artinya level pasien sudah naik menjadi bergejala sedang dan tidak lagi layak menjalani isoman.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Disebut Bisa Ganggu Siklus Menstruasi, Ini Kata Ahli
2. Kulit membiru pertanda sianosis
Tanda bahaya lainnya adalah kondisi sianosis alias kulit yang membiru pada pasien isoman. Bibir dan ujung tangan yang membiru menjadi salah satu indikasinya.
Hal ini juga dibarengi dengan sesak, dada tertekan dan rasa sakit yang bertambah. Jika mengalami keduanya, segera bawa pasien isoman ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketahui 2 Tanda Bahaya Pasien Isoman, Segera Bawa ke Rumah Sakit!