Soumya menjelaskan, varian Delta pertama kali terdeteksi di India, dan tercipta berkat gabungan mutasi, sehingga menyebabkan varian tersebut menjadi lebih menular ketimbang virus aslinya, dikutip dari kompas.com pada Rabu, (28/07).
"Varian Delta dua kali lebih menular dibandingkan dengan virus aslinya. Artinya, jika seseorang terinfeksi varian itu, mereka kemungkinan akan memiliki viral load lebih tinggi," kata Soumya.
Viral load yang lebih tinggi inilah yang menyebabkan pasien yang terinfeksi lebih mudah menularkan virus terhadap orang lain.
Baca Juga: Ini Gejala Covid-19 Varian Delta, Salah Satunya Lebih Mudah Menyebar!
Baru-baru ini sudah ada mutasi baru dari virus Covid-19 varian Delta, yang memilki nama varian Delta Plus.
Varian Delta plus merupakan turunan dari varian Delta, yang memiliki kode B1617.2.1 atau AY. 1 ini ditandai dengan adanya mutasi K417N.
Lonjakan virus varian Delta Plus ini, menyerang protein spike virus Corona memungkinkan virus masuk dan menginfeksi sel manusia bahkan pada sel-sel sehat sekalipun.
Baca Juga: Covid-19 Varian Delta: Lebih Berbahaya dan Banyak Serang Anak Muda