Perempuan Wajib Tahu, Nyeri Saat Haid Bisa Jadi Pertanda Ada Kista?

By Dinni Kamilani, Jumat, 13 Agustus 2021 | 11:20 WIB
ilustrasi Nyeri Saat Haid Pertanda Ada Kista? (iStock)

NOVA.id - Lama tak terdengar kabarnya, penyanyi jebolan Indonesia Idol 2012 Kamasean Matthews, belum lama ini muncul kembali di layar kaca dengan kabar bahwa ia selama ini tengah berjuang melawan kista dan harus menjalani operasi pengangkatan kista di rahimnya pada 2020 silam.

Sean menceritakan awalnya dia didiagnosis memiliki kista di rahim kiri 6 cm dan kanan 8 cm pada 2017.

“Waktu itu dokter bilang suruh operasi, cuma aku enggak ngerasa keganggu, menstruasi masih normal enggak sakit,” kata Kamasean dikutip dari kanal YouTube Trans TV Official, Jumat (30/07).

Baca Juga: Jalani Operasi Pengangkatan Kista, Dinda Kirana Ungkap Gejala Awalnya

Namun, kondisi Sean justru semakin parah. Sampai pernah pingsan dan menjerit kesakitansetiap datang bulan.

Jadi, apakah nyeri saat menstruasi bisa jadi pertanda adanya kista Bagaimana bedakan dengan nyeri haid biasa?

Kenali Level Nyeri Haid

Nyeri haid atau biasa disebut disminore dibagi menjadi dua, yakni dismenore primer dan dismenore sekunder, atau orang awam biasanya menyebutnya dengan nyeri haid normal dannyeri tidak normal.

Baca Juga: Penyebab Benjolan pada Payudara yang Tidak Boleh Disepelekan

Kepada NOVA, Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) menjelaskan nyeri haid terbagi dalam beberapa tingkatan.

1. Level paling bawah

Adalah nyeri 1-2 hari menjelang atau saat haid pertama, dan tidak terjadi rutin setiap bulan, hanya terjadi sesekali.

Nyeri jenis ini masih dianggap normal, penyebabnya karena karena ada kontraksi otot rahim. “Biasanya nyerinya lebih ringan kemudian hilang dengan istirahat atau kalau masih perlu, hilang dengan sedikit obat penghilang nyeri,” jelas Boy.

Baca Juga: Aurel Derita Kista Rahim, Mari Cegah dengan 5 Gaya Hidup Sehat Ini

2. Level Menggangu

Ketika nyeri haid sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sampai harus izin tak masuk sekolah atau kerja, sampai diperlukan obat pereda nyeri, dengan intensitas agak lebih sering walaupun tidak setiap bulan.

3. Level Nyeri Katagori Gangguan

Selanjutnya nyeri haid yang masuk kategori gangguan atau patologis, nyeri yang terjadi terus menerus dan rutin setiap bulan. Kemudian sakitnya semakin meningkat setiap bulannya.

“Dan itu sangat mengganggu aktivitas sampai mungkin harus cuti kerja, artinya nyerinya sangat hebat. Dan dia memang baru bisa hilang jika minum obat penghilang nyeri,” kata Boy.

Baca Juga: Aurel Cek ke Dokter Kandungan, Ashanty Syok: Kistanya Bahaya Nggak?

4. Terakhir level Paling Parah

Level yang paling parah ketika nyeri haid sampai mengganggu psikis. Sampai membuat orang tersebut merasa ketakutan (merasakan nyeri haid) setiap akan memasuki masa menstruasi, bahkan seminggu atau dua minggu sebelumnya.

Bahkan jika tak ditangani dengan baik dapat menyebabkan orang yang memgalaminya memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Baca Juga: Awas! Ini 3 Gejala Umum Kista Rahim, Bisa Sebabkan Kondisi Parah

Nah, Sahabat NOVA ternyata nyeri haid yang dikarenakan kista ini biasanya levelnya mulai dari sedang hingga berat sekali. Dan jangan tertipu juga dengan siklus haid yang normal.

“Kista ini, pola haidnya tetap normal, teratur setiap bulan tetap haid,” ujarnya.

Kista yang menyebabkan nyeri disebut kista cokelat atau endometriosis. Nyeri yang disebabkan pun memiliki khas, yakni terjadi hanya saat menstruasi, dan biasanya levelnya meningkat setiapbulannya.

Tapi jangan salah, kista endometriosis ini juga tidak selalu menyebabkan nyeri, jadi tergantung dari tingkat keparahan dari kista tersebut. Sehingga untuk mengetahuinya perlu dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Baca Juga: Nyeri Saat Datang Bulan? Coba Resep Herbal Ini, Murah dan Praktis!

 

 

Sampai sekarang, masih belum diketahui secara pasti penyebab dari kista ini, tapi ada teori yangmenyebut disebabkan aliran darah haid yang berbalik. Seharusnya keluar ke bawah namun malah berbalik ke atas.

“Ada juga teori, jika (kista) bawaan sejak dalam kandungan sudah ada bakat tumbuh sel tersebut, kemudian saat memasuki usia reproduktif dia tumbuh, dan ia akan terus mengikuti (tumbuh) sampai menopause," terang dokter yangberpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta ini.

Untuk itu hanya ada satu cara terbaik untuk mencegah kista adalah dengan dengan rutin melakukan control screening secara berkala.

Baca Juga: Cara Mengatasi Nyeri Haid agar Tetap Bisa Aktivitas Seperti Biasa

Mengingat jika sudah parah maka akan lebih sulit bagi dokter untuk menangani kista yang ada.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)