NOVA.id - Salah satu gejala yang sering dialami pasien covid-19 adalah anosmia.
Anosmia sendiri merupakan kondisi di mana seseorang kehilangan fungsi penciuman untuk sementara waktu.
Hampir sama dengan kondisi flu, ternyata ada beberapa hal yang menjadi penanda anosmia bukan hanya flu biasa.
Baca Juga: Setelah Kena Covid-19, Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh? Ini Jawabannya
Dilansir dari Kompas.com, Dr Yonian Gentilis Kusumasmara, SpTHT-KL menjelaskan, anosmia dapat terjadi selama hari atau hingga 2-3 minggu.
Namun dr Yonian menjelaskan bahwa anosmia ini gejala.
"Anosmia ini kan hanya gejala, bukan diagnosa.", jelasnya.
Baca Juga: Alami Anosmia? Hindari 3 Makanan Ini, Pencinta Gorengan Wajib Tahu!
"Penyebab lain bisa dari trauma kepala atau usia tua. Jenis anosmianya berbeda-beda," tambahnya.
Lalu, apa perbedaan anosmia akibat covid-19 dan flu biasa? Berikut penjelasannya.
Pertama, anosmia pada penderita covid-19 terjadi secara tiba-tiba.
Baca Juga: Waspada! Kenali Penyebab Alami Anosmia Setelah Vaksin, Bisa Jadi OTG
Jika anosmia paa penyakit flu biasa munculnya perlahan, pada penderita Covid-19 adalah sebaliknya.
Bisa saja hari ini kita masih dapat mencium bau,kemudian esok hari kehilangan indra penciuman.
Kedua, anosmia pada penderita covid-19 tidak disertai gejala lain.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Anosmia, Salah Satunya Berhenti Kebiasaan Merokok
Biasanya penderita flu akan mengalami anosmia disertai hidung mampet, keluar ingus atau sulit bernapas.
Ketiga, anosmia tidak disertai keluarnya sekret kental.
Pada penderita covid-19 anosmia tidak disertai munculnya sekret kental.
Baca Juga: Bisa Sembuh Tanpa Diobati, Cukup 20 Detik Percepat Kesembuhan Anosmia
Sementara pada penedrita flu biasa akan diikuti keluarnya sekret kental.
Jika Sahabat NOVA merasakan beberapa tanda anosmia di atas, ada baiknya segera melakukan tes PCR dan melakukan isolasi mandiri.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)