Bukan Anosmia, Deddy Corbuzier Alami Ini Saat Positif Covid-19

By Septirini Sekar Nusantari, Senin, 23 Agustus 2021 | 16:36 WIB
Bukan Anosmia, Deddy Corbuzier Alami Ini Saat Positif Covid-19 (instagram @mastercorbuzier)

NOVA.id - Deddy Corbuzier sempat menghilang dari jagat hiburan beberapa waktu karena covid-19.

Bukan anosmia, selama positif covid-19 Deddy Corbuzier sempat alami badai sitokin.

Hal itu dijelaskan lewat kanal YouTubenya.

Baca Juga: Setelah Kena Covid-19, Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh? Ini Jawabannya

Namun, kini ia dinyatakan sudah negatif covid-19. 

Dari pengakuannya, saat positif covid-19 dan terkena badai sitokin ia mengalami demam tinggi dan vertigo, bahkan nyaris meninggal dunia.

Dilansir dari VeryWell Healthbadai sitokin adalah respons imun yang berlebihan, sehingga menyebabkan masalah serius.

Baca Juga: Setelah Kena Covid-19, Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh? Ini Jawabannya

Sitokin sendiri adalah protein yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.

Pada orang yang mengalami sindrom badai sitokin, sitokin tertentu hadir dalam darah melebihi batas normal.

Selanjutnya pada covid-19, peningkatan beberapa sitokin inflamasi terlibat dalam pengembangan sindrom gangguan pernapasan akut.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ibu Menyusui jika Positif Covid-19?

Hal ini merupakan penyebab utama kematian pada orang dengan penyakit covid-19.

Adapun berbagai gejala dari badai sitokin yakni demam, kedinigin, mual, sakit otot dan sendi, sakit kepala, juga muntah.

Tak hanya itu saja, mereka juga akan mengalami sesak napas, napas cepat, kejang, halusinasi, kelesuan, serta respons tubuh yang buruk.

Baca Juga: Waspada! Kenali Penyebab Alami Anosmia Setelah Vaksin, Bisa Jadi OTG

Tentunya orang yang mengalami badai sitokin harus segera diatasi.

Dari pengakuannya, saat positif covid-19 dan terkena badai sitokin ia mengalami demam tinggi dan vertigo, bahkan nyaris meninggal dunia.

Dilansir dari VeryWell Healthbadai sitokin adalah respons imun yang berlebihan, sehingga menyebabkan masalah serius.

Sitokin sendiri adalah protein yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.

Baca Juga: Alami Anosmia? Hindari 3 Makanan Ini, Pencinta Gorengan Wajib Tahu!

Pada orang yang mengalami sindrom badai sitokin, sitokin tertentu hadir dalam darah melebihi batas normal.

Selanjutnya pada covid-19, peningkatan beberapa sitokin inflamasi terlibat dalam pengembangan sindrom gangguan pernapasan akut.

Hal ini merupakan penyebab utama kematian pada orang dengan penyakit covid-19.

Baca Juga: Alasan Wajib Pakai Masker Meski Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Adapun berbagai gejala dari badai sitokin yakni demam, kedinigin, mual, sakit otot dan sendi, sakit kepala, juga muntah.

Tak hanya itu saja, mereka juga akan mengalami sesak napas, napas cepat, kejang, halusinasi, kelesuan, serta respons tubuh yang buruk.

Tentunya orang yang mengalami badai sitokin harus segera diatasi.

Baca Juga: Gejala Covid-19 pada Lansia yang Harus Diperhatikan, Apa Saja?

Banyak yang mempelajari terapi yang ada untuk memengaruhi sistem kekebalan demi melihat apakah ada yang dapat membantu orang dengan badai sitokin dari covid-19.

Misalnya Kineret (anankira) merupakan terapi biologis yang terkadang digunakan untuk mengobati orang dengan rheumatoid arthritis dan kondisi medis lain yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Di mana terapi ini akan memblokir aktivitas sitokin yang dikenal sebagai inteleukin 1 (IL-1).

Baca Juga: Berikut Gejala Covid-19 yang Dialami pada Anak dan Cara Mengatasinya

Terapi biologis ini mampu membantu orang dengan badai sitokin dari kondisi autoimun.

Contoh perawatan lainnya adalah Actemra (tocilizumab), sama seperti kineret, terapi ini digunakan untuk rheumatoid arthritis dan kondisi lainnya.

Terapi actemra memblokir aktivitas sitokin interleukin (IL-6).

Baca Juga: Indra Penciuman Hilang? Coba Atasi dengan 6 Obat Anosmia Alami Ini

Diketahui, actemra digunakan untuk mengobati badai sitokin yang dihasilkan sebagai efek samping terapi seperti untuk leukimia.

Wajib dipahami Sahabat NOVA, bahwa terapi tersebut masih diselidiki.

Akan tetapi, beberapa terapi akan ditemukan untuk mengatasi efek badai sitokin, sehingga risiko kematian akibat badai sitokin karena covid-19 pun menurun.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Kini Negatif Covid-19, Deddy Corbuzier Sempat Alami Badai Sitokin, Berikut Cara Meredam Kondisi Ini