1. Beri anak pengertian
Pertama-tama kita dapat memberikan pengertian kepada anak, bahwa tindakan memukul adalah tidak baik.
Jika ternyata karena tindakan itu didukung oleh lingkungan dan anak menganggapnya sebagai bentuk bercanda, maka selanjutnya, saat anak memukul jangan lagi memberikan respons tertawa.
Saran Astrid, kita ajarkan, misalnya dengan bilang, “Jangan pukul yah, ternyata Mama selama ini salah, memukul itu sebenarnya tidak boleh.”
Jadi, “Respons kita juga diganti untuk mendapatkan pergantian tingkah laku,” kata Astrid.
Pastikan saat memberitahukan hal itu kepada anak, kita tetap tenang namun tegas. Tegas dalam artian bukan berarti kita balik memukul anak. Kita bisa mengatakan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan.
Baca Juga: Tabloid NOVA Edisi 1747: Tips agar Bisa Lakukan Self Reward Namun Tetap Sesuai Kantong
2. Ketahui apa yang anak inginkan
Sembari memberinya pengertian, coba untuk memahami apa yang anak ingin komunikasikan, dan kenapa dia memukul.
Kata Astrid “Biasanya anak memukul ada alasannya, apakah ada kebutuhan emosi yang tidak terpenuhi.”
Coba untuk mendengarkan anak, karena mungkin saja ada rasa marah, di mana sebenarnya anak sudah berusaha menyampaikan kepada orangtua, namun tak kunjung mendapatkan respons.