Virus Joker merujuk pada keluarga malware yang disebut sebagai Bread, yang bertujuan untuk melakukan hack tagihan ponsel dan operasi authorize tanpa persetujuan pengguna.
Peneliti dari perusahaan Cybersecurity Quick Heal Security Lab, yang dikutip dalam pernyataan tersebut, menjelaskan bahwa virus ini dapat memasukkan pesan teks, kontak, dan informasi lain di smartphone yang terinfeksi.
Adapun yang membuat malware ini lebih berbahaya adalah kemampuannya untuk melakukan subscribe pengguna Android yang terpengaruh ke layanan berbayar, biasanya versi Premium atau paling mahal, tanpa izin sebelumnya.
Baca Juga: Catat! Perhatikan 3 Alasan ini Sebelum Membeli Smartphone 5G
Pada awalnya, aplikasi yang terinfeksi 'Joker' atau malware lain dari rumpun ini melakukan penipuan melalui SMS.
Lalu mulai menyerang pembayaran online. Kedua cara itu memanfaatkan integrasi operator telepon dengan vendor, untuk memudahkan pembayaran layanan dengan tagihan seluler.
Virus Joker mulai terkenal sejak 2017 ketika menginfeksi dan merampok korbannya dengan bersembunyi di aplikasi yang berbeda.
Baca Juga: 4 Hal ini Menjadi Pertimbangan Perempuan ketika Membeli Smartphone