NOVA.id - Mi instan memang menjadi makanan favorit dan bagi sebagian orang, mi instan sudah menjadi candu tersendiri.
Sayangnya, mi instan memiliki bahaya bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi terlalu banyak.
Bahkan, mi instan tampaknya cenderung memengaruhi kesehatan perempuan lebih berbahaya dibandingkan pria.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Hyun Joon Shin dari Baylor Heart and Vascular Hospital di Texas, pemimpin penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition.
Mengutip The Daily Mail via Kompas.com, penelitian tersebut difokuskan di Korea Selatan yang merupakan negara pemakan mi instan terbanyak di dunia.
Menurutnya, hal tersebut dapat dikaitkan dengan perbedaan biologis antara perempuan dan pria dari segi hormon seks dan metabolisme.
Namun, penemuan tersebut kemungkinan karena perempuan lebih mungkin melaporkan secara akurat apa yang dimakan setiap hari.
Faktor potensial lainnya dalam perbedaan gender tersebut adalah bahan kimia bernama bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk mengemas mi dalam stirofoam.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA mengganggu cara hormon mengirim pesan melalui tubuh, khususnya estrogen.
Pernyataan Hyun Joon Shin tersebut pun didukung oleh Dr. Frank B. Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard yang menyampaikan bahwa efek kesehatan tersebut tak terlihat pada pria sebab perempuan lebih rinci dalam melaporkan diet mereka.
Selain itu, efek kesehatan lebih terlihat pada perempuan mungkin karena mereka lebih sensitif terhadap diet karbohidrat, natrium, dan lemak jenuh pasca-menopause.
Tak hanya itu, Hyu Shin, kandidat doktor di Harvard School of Public Health mengatakan bahwa berdasarkan studi yang ia lakukan terungkap jika perempuan yang makan mi instan dua kali seminggu atau lebih, membahayakan tubuhnya.
“Wanita yang memakan mi instan dua kali seminggu atau lebih, memiliki risiko terjangkit gangguan metabolisme dibandingkan yang makan lebih sedikit atau tidak sama sekali, terlepas dari apapun pola makan mereka baik tradisional ataupun fast-food,” ujar Hyu Shin.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa konsumi mi instan berlebihan tidak hanya bisa memicu obesitas, tapi juga penyakit metabolisme seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, dan masalah jantung.
Wah, mulai sekarang harus mengurangi konsumsi mi instan ya Sahabat NOVA.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Lebih Sehat Makan Mi Instan