Melihat Prospek Investasi Dinar Emas dan Dirham Perak, Cari Tahu di Sini

By Presi, Rabu, 1 September 2021 | 11:32 WIB
Ilustrasi investasi emas dinar dan dirham perak (Filograph)

NOVA.id - Saat ini, masyarakat sudah mulai mengenal dinar dan dirham sebagai instrumen investasi.

Seperti investasi emas pada umumnya, dinar dan dirham juga sama-sama merupakan logam mulia.

Lalu, apa sih perbedaan dinar dan dirham?

Baca Juga: Mau Investasi Koin Emas Dinar? Ini Keuntungan dan Kerugiannya

Dikutip dari Kompas.com, Dinar adalah kepingan logam yang sebagian atau seluruhnya dibuat dari emas.

Sementara dirham adalah kepingan logam yang dicetak dari perak sebagai bahan utamanya.

Prospek investasi dinar dan dirham pun disebut akan sejalan dengan prospek harga dan emas ke depan.

Baca Juga: Investasi Emas atau Berlian? Kata Ahli, Ini yang Lebih Menguntungkan

Melansir Kontan, Co-Founder sekaligus CEO Tamasia Muhammad Assad mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir permintaan terhadap dinar meningkat.

Hal tersebut seiring pertumbuhan harga emas di 2020 yang trennya naik.

Meskipun Tamasia belum menawarkan produk dirham, namun prospek ke depan diprediksi masih akan positif.

Baca Juga: Jual Emas Batangan Kena Pajak, Ini Caranya Agar Investasi Tetap Untung

"Dinar karena berbasis emas, diprediksi kenaikan returnya bisa 20% hingga akhir tahun ini. Sedangkan untuk Dirham yang berbasis perak akan mengekor Dinar, atau justru lebih tinggi dari dinar," kata Assad, Jumat (05/02).

Assad mengatakan, pada dasarnya, investasi dinar dan dirham serupa dengan investasi emas perhiasan.

Apabila emas 24 karat memiliki kadar kemurnian 99,9%, maka dinar memiliki 22 karat dengan kemurnian 91,7%.

Baca Juga: Jangan Asal Beli, Teliti Kadar Perhiasan Emas agar Investasi Bisa Untung

Nah, dengan begitu, harganya akan mengikuti pergerakan harga komoditas emas ke depan.

Dinar juga memiliki peran sebagai aset safe haven karena termasuk salah satu logam mulia.

Selain itu, investasi dinar juga cenderung lebih likuid dan mudah diperjualbelikan.

Baca Juga: 3 Tips Menjual Emas Perhiasan, Dijamin Investasi Tak akan Merugi!

Sementara itu, prospek harga dirham ke depan Assad menilai juga cukup menarik.

Pada tahun lalu, harga perak masih bertengger di kisaran Rp9.000 per gram.

Sedangkan saat ini sudah berada di kisaran Rp 13.000 per gram atau sudah ada kenaikan sekitar 40%.

Baca Juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas Perhiasan, Yuk Pahami!

 

Dengan melihat angka itu, menurut Assad, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depan persentase kenaikan dirham bisa melampaui dinar.

"Dirham bakal jadi new gold, tapi memang harganya saat ini masih jauh dari emas atau dinar."

"Untuk bisa melihat value dirham sendiri, harus ada edukasi ke masyarakat kalau dirham juga bisa dijadikan pilihan investasi," imbuhnya.

Baca Juga: Investasi Emas Perhiasan vs Emas Batangan, Mana yang Lebih Baik?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)