Akan ada Saatnya Ingin Memiliki Anak
Menurutnya, kesuksesan perempuan kini sudah tidak lagi diukur dari ranah domestik, melainkan berdasar sektor publik seperti karir, prestasi, dan indikator baru lainnya.
“Jadi, kalau sekarang muncul perempuan yang mengumumkan tidak ingin punya anak, itu adalah perkembangan baru. Sah-sah saja dilakukan. Hanya saja pada titik tertentu nantinya, saya yakin kerinduan untuk punya anak akan muncul,” terangnya.
Childfree Kebebasan Individu
Pilihan untuk memiliki anak atau tidak, menurut Bagong merupakan suatu kebebasan yang sifatnya personal.
Baca Juga: Sesudah Berhubungan Intim, Yuk Lakukan 6 Kebiasaan Sehat Ini!
Meski begitu, dosen yang lahir di Nganjuk itu menyebut childfree tidak hanya menjadi keputusan mutlak dari perempuan, tetapi juga keputusan pasangan sebagai sebuah keluarga.
Childfree sebenarnya bukanlah hal baru di luar negeri. Namun, istilah tersebut justru memunculkan banyak perdebatan yang cenderung pada stigma negatif ketika di Indonesia.
Perbedaan respons tersebut, menurut Prof. Bagong dikarenakan adanya perbedaan masyarakat dalam menghormati hak.
Masyarakat luar negeri, menurut dosen yang berulang tahun setiap tanggal 6 September itu sangat menghormati hak privat dan otonomi individu. Sementara, di Indonesia, masyarakat dianggapnya lebih menghargai hak kelompok.
Baca Juga: Bahaya Pernikahan Tanpa Hubungan Intim, Ini Cara Mengatasinya